kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Menhan Prabowo Ungkap Keresahannya Terhadap Kondisi Masyarakat Pesisir Pantura


Rabu, 10 Januari 2024 / 12:28 WIB
Menhan Prabowo Ungkap Keresahannya Terhadap Kondisi Masyarakat Pesisir Pantura
ILUSTRASI. Calon presiden?Prabowo Subianto saat debat capres untuk Pemilu 2024 di Jakarta (7/1/2024).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan keresahannya atas nasib masyarakat di pesisir Pantura Jawa yang sering mengalami banjir rob hingga terancam tenggelam.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara strategi perlindungan kawasan Pulau Jawa melalui pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut (Giant sea wall) di grand ballroom kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).

"Kualitas hidup sebagian rakyat kita yang sangat mengenaskan dan tidak manusiawi tidak boleh disebut hal lumrah dan ditoleransi untuk 10 tahun sampai15 tahun mendatang," ujar Prabowo.

Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Banjir Rob Berpotensi Rugikan Negara Hingga Rp 10 Triliun

Kata dia, kondisi masyarakat di sana rumahnya tergenang air hingga selutut orang dewasa dan air menggenangi ruang makan bahkan ruang tidur. 

Adapun yang lebih membuat miris lagi, genangan itu mengakibatkan banyaknya lalat dan nyamuk karena banyak sampah.

"Saya pernah kampanye dan kunjungi daerah di situ, dari 2014 sampai sekarang saya melihat keluarga itu yang hidup di ruangan tidur dan makannya itu air setinggi lutut. Anak mereka hidup di tengah air seperti itu, di tengah lalat, nyamuk, dan sampah," ungkap dia.

Padahal, kata Prabowo, Indonesia merupakan negara besar yang masuk dalam jajaran negara G20 sekaligus pimpinan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Ini tidak bisa ditoleransi lagi untuk Indonesia sebagai negara besar negara G20, sebagai pimpinan negara ASEAN yang diharapkan juga jadi pemimpin selatan dan non blok," tegasnya.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Pengamat Trisakti: Pemprov DKI Harus Fokus Membenahi 13 Sunga

Untuk itu, ia kemudian bergerak dan menginstruksikan universitas pertahanan untuk melakukan kajian dan observasi atas permasalahan tersebut.

"Banyak hal yang dikaji mulai dari tanggul raksasa hingga beberapa opsi rumah apung. Maka saya tugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian apa yang harus dilakukan dan segera," pungkasnya.

Adapun dalam acara ini beberapa menteri Kabinet Indonesia maju bersama - sama hari ini di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat. 

Para menteri tersebut mengikuti kegiatan Seminar Nasional Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall).

Baca Juga: Menteri PUPR Targetkan Tol Semarang-Demak Seksi II Dibuka Fungsional 18 November 2022

Nampak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto duduk bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×