kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengkaitkan kasus Andi Arief dengan Jokowi, Waketum Gerindra dinilai memalukan


Selasa, 05 Maret 2019 / 08:20 WIB
Mengkaitkan kasus Andi Arief dengan Jokowi, Waketum Gerindra dinilai memalukan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyalahkan Presiden Jokowi menyusul tersandungnya Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief dalam kasus narkoba.

"Andi Arief Cuma jadi korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dalam pemberantasan Narkoba di Indonesia," ujar Arief Poyuono dilansir Tribunnews.com, Senin (4/3).

Ia mengklaim peredaran narkoba di Indonesia bukannya menurun malah terus meningkat

Menurut Arif Poyuono, Andi arief di kasus ini sebagai korban dari kondisi tersebut dan harus direhabilitasi jika benar konsumsi narkoba.

"Andi Arief itu korban dan mungkin pengkomsumsi narkoba. Maka Andi Arief harus segera di rehabilitasi saja," sambung dia sambil meminta kasus ini tak dipolitisir.

Komunitas Ksatria Airlangga pendukung Jokowi-Maruf mengecam keras pernyataan Arief Poyuono tersebut yang sudah tendensius.

Hal itu disampaikan Koordinator Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko menyikapi pernyataan Arief Poyuono.

“Pernyataan itu jelas tendensius, inisuatif dan bisa dibaca sebagai upaya mengambinghitamkan pemerintahan Jokowi atas tindakan individual yang dilakukan seorang pengurus partai pendukung kubu Prabowo,” tegas Teguh.

Ia meluruskan Arief Poyuono, bahwa tertangkapnya Andi Arief bukti polisi dan BNN serius berantas narkoba.

Arief Poyuono jelas salah sasaran mengaitkan Presiden Jokowi dengan kasus yang menimpa Andi Arief.

“Kita jadi tahu bagaimana kualitas politisi kita yang begitu gampang memelintir fakta demi kepentingan kelompoknya,” ucap dia.

Teguh mendesak polisi prioritaskan penyelidikan kasus Andi Arief ini agar masyarakat tahu kejadian yang sebenarnya.

Kepada politisi tak berbicara sembarangan karena publik sudah cerdas menilai siapa yang memutarbalikkan fakta.

Deklarator Komunitas Ksatria Airlangga, Heru Hendratmoko, ikut menimpali.

“Pernyataan pengurus Gerindra itu sama sekali tak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Heru Hendratmoko di Jakarta.

Data menunjukkan jumlah jaringan sindikat narkoba turun dari 99 jaringan pada 2017 menjadi 83 jaringan pada 2018.

“Ini menunjukkan BNN dan kepolisian tak main-main dalam menggulung jaringan pengedar narkoba di tanah air,” lanjutnya.

Menurut Heru pemakaian narkoba di kalangan politikus justru bisa mengancam simpul kehidupan bernegara.

"Ini sungguh berbahaya. Bagaimana kita bisa mempercayakan kebijakan publik kepada mereka kalau para pengambil keputusan justru berada di bawah pengaruh narkoba?” kata dia.

Para politikus sebagai public figure mestinya sadar, menjadi teladan  terutama bagi anak muda sebagai penerus bangsa.

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta populasi anak di Indonesia, 5,9 juta di antaranya sudah menjadi pecandu narkoba.

"Mereka jadi pecandu karena terpengaruh orang-orang terdekatnya,” ucap dia. 

Polisi bantah jebak Andi Arief

Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal, membantah pihaknya menjebak Andi Arief saat dirinya ditangkap.

Andi Arief diamankan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, pada Minggu (4/3) setelah diduga menggunakan sabu.

Bahkan Iqbal menegaskan pihaknya tidak menyangka Andi Arief yang berada di dalam hotel.

"Ini spontan, tidak ada manajemen persiapan dan kita tidak tahu di dalamnya saudara AA," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/3).

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita alat yang digunakan untuk memakai narkoba.

"Ya seperangkat alat yang digunakan untuk itu (memakai sabu," tutur Iqbal. (Y.Gustaman)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ksatria Airlangga Nilai Waketum Gerindra Memalukan, Kaitkan Jokowi di Kasus Andi Arief

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×