Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku, alasan dirinya menerima permintaan Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju karena merasa diberikan tantangan baru.
Hal itu disampaikan Nadiem ketika mengikuti rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga: Cak Imin: Nadiem Makarim dan Wishnutama jadi tantangan bagi Komisi X DPR
Nadiem mengatakan, ia menyukai hal-hal rumit dan sulit sehingga bertekad memberikan inovasi maupun lompatan baru dalam bidang pendidikan.
"Karena itulah saya menerima tantangan ini. Dan secara pribadi saya suka hal-hal rumit dan sulit," kata Nadiem Makarim. "Banyak orang bilang, 'wah enggak mungkin dilakukan, diperbaiki'. Saya paling senang dengar itu. Sebelum membangun perusahaan saya, saya juga dibilang begitu, 'ini apa, enggak mungkin'. Tapi itu jadi energi buat saya," tuturnya.
Nadiem menceritakan, sebelum menjadi menteri, ia sering berdiskusi dengan Jokowi terkait strategi pemerintah dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0. Menurut dia, Jokowi menyadari diskusi tersebut tidak serta-merta membahas strategi, tetapi menyangkut sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Berdasarkan diskusi itu, mungkin Presiden memilih saya karena passion-nya di sumber daya manusia (SDM)," ujarnya.
Baca Juga: Merasa resah di samping Nadiem, ada apa dengan Sri Mulyani?
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, ia memiliki passion untuk menggali potensi generasi muda Indonesia. "Passion-nya adalah bagaimana kita bisa membuka setiap potensi pemuda-pemudi di Indonesia. Maka dari itulah, Pak Presiden berpikirnya passion Nadiem di situ, yaitu SDM," kata dia.
Presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet periode 2019-2024. Jokowi menjelaskan, alasan dirinya memilih Nadiem.
Baca Juga: Pertama kali rapat dengan DPR, Nadiem sedikit kaku dan gugup
Menurut Jokowi, latar belakang Nadiem sebagai pendiri perusahaan rintisan berbasis teknologi seperti Gojek menjadi modal tersendiri. Ia meyakini sosok Nadiem bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar pendidikan yang sama bagi 300.000 sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga: Bambang Soesatyo masih mengincar kursi Ketum Golkar, ini kata pengamat
"Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa membuat loncatan sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," ujar dia. Alasan itulah yang membuat Jokowi merasa yakin saat memilih Nadiem. (Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Makarim: Saya Suka Hal-hal Rumit dan Sulit",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News