kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bambang Soesatyo masih mengincar kursi Ketum Golkar, ini kata pengamat


Kamis, 07 November 2019 / 07:30 WIB
Bambang Soesatyo masih mengincar kursi Ketum Golkar, ini kata pengamat
ILUSTRASI. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berpose dalam pemotretan usai wawancara khusus untuk Kantor Berita Antara di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bambang Soesatyo bakal melanjutkan niatnya maju sebagai ketua umum (Ketum) Partai Golkar di Musyawarah Nasional, pasca didapuk sebagai Ketua MPR RI. Bambang Soesatyo adalah penantang Airlangga Hartarto dalam pemilihan Ketum di Munas Golkar.

Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo menganggap, sikap jujur dan gentle seharusnya bisa ditunjukkan oleh Bambang Soesatyo sejak awal. Bukan malah sebaliknya, saat ini pria yang disapa Bamsoet itu malah tetap maju di Munas.

"Enggak usah mencla mencle, tegas saja. Gak perlu malu, malu. Bilang sejak awal, setelah dapat jabatan Ketua MPR malah seperti ini," ujar Karyono dalam keterangannya, Rabu (6/11).

Baca Juga: Fraksi Partai Golkar Minta Tarif CHT Dikaji Ulang

Sebagai politikus, lanjut dia, menunjukkan bahwa langkah Bamsoet sebagai politisi kurang etis. Tidak bisa memberikan pendidikan politik yang santun. Sekali pun, kata Karyono, langkah Bamsoet maju sebagai ketua umum merupakan haknya.

"Itu merupakan hak Bamsoet, boleh saja sebagai kader. Enggak masalah. Cuma memang publik akan menafsirkan seolah-olah posisi dia  tidak punya etika," ujar dia.

Terlepas dari jabatan MPR yang sekarang Bamsoet emban. Karena bagaimanapun, Karyono melihat, sejak awal memang Bamsoet ambisius dalam merebutkan kursi Golkar I.

"Dari awal memang ambisus orang nomor satu di Golkar. Nah, posisi dia sebagai ketua MPR, tenyata bukan bagian dari kompromi poliitk, tawar menawar," kata dia.




TERBARU

[X]
×