kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Mendagri Sebut 22 Desa Hilang Tersapu Banjir Sumatera


Senin, 29 Desember 2025 / 18:56 WIB
Mendagri Sebut 22 Desa Hilang Tersapu Banjir Sumatera
ILUSTRASI. Banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (BPBD Tapteng/dok) Mendagri sebut total desa yang hilang tersapu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Aceh dan Sumatera mencapai 22 desa.


Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap total desa yang hilang tersapu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 22 desa. 

Rinciannya, 13 desa di Aceh, 8 desa di Sumatera Utara, dan 1 desa di Sumatera Barat. 

"Data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22. Di Aceh ada 13 hilang, tersapu. Di Sumatera Utara ada 8. Sumatera Barat ada 1," kata Tito saat konferensi pers penanganan bencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025). 

Ia mengungkapkan, jumlah kantor desa yang terdampak di tiga wilayah itu pun mencapai 1.580.

Baca Juga: Pemerintah Kerek Cadangan Beras Jadi 4 Juta Ton pada 2026

Kantor desa di Aceh menjadi wilayah terdampak paling banyak, yakni 1.455 desa. Hal ini membuat pemerintahan desa tidak berjalan pascabanjir.

"1.455 itu di Aceh. Kemudian Sumatera Utara 93, dan Sumatera Barat 32. Jadi memang agak jauh bedanya. Dan paling banyak itu adalah di Aceh Utara 800 lebih dan Aceh Tamiang," ucap Tito. 

Tito bilang, Kementerian Dalam Negeri memiliki kewajiban untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali pemerintahan-pemerintahan itu, termasuk pemerintahan desa. 

Oleh karenanya, Kemendagri akan mengirim 1.054 Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ke daerah terdampak bencana di Aceh. 

Mereka akan bekerja memulihkan pemerintahan serta membantu korban bencana di wilayah terdampak paling berat selama sebulan.

Pengirimannya akan dimulai pada 3 Januari 2026. "Yang kedua adalah membantu menghidupkan kembali pemerintahan desa-desa yang ada itu. Jadi ini sebulan mereka dan masuk dalam kurikulum, masuk sebagai semacam Kuliah Kerja Nyata. Ini mereka berhadapan langsung dengan permasalahan sambil membantu masyarakat," tandas Tito.

Baca Juga: Aksi Buruh: Tuntut Kenaikan Upah Minimum Sektoral dan Provinsi

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/12/29/18483121/mendagri-ungkap-22-desa-hilang-tersapu-banjir-sumatera-aceh-paling-banyak.

Selanjutnya: Sektor Padat Karya Tertekan, Apindo Wanti-Wanti Risiko PHK Mengintai di 2026

Menarik Dibaca: Kenali Growth Mindset Biar Kualitas Hidup Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×