kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag Klaim Kenaikan Ekspor 21,64% Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III


Rabu, 09 November 2022 / 19:34 WIB
Mendag Klaim Kenaikan Ekspor 21,64% Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi; dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Pambudi memantau harga dan pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Senin (7 Nov).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor barang dan jasa naik 21,64% secara tahunan (yoy) dan diklaim jadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2022.

"Pada triwulan III 2022, ekonomi Indonesia tumbuh positif lebih tinggi yaitu 5,72% dari capaian triwulan I sebesar 5,02% dan triwulan II yang tumbuh 5,45%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga didukung peningkatan kinerja ekspor nasional,"ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Rabu (9/11). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 21,64%, tertinggi kedua setelah impor barang dan jasa yang tumbuh 22,98%.

Peningkatan kinerja ekspor tahun ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya fenomena peningkatan harga komoditas ekspor dunia (supercycle commodity). 

Baca Juga: Di Konferensi Eksportir Indonesia, Wamendag Jerry Sambuaga Ungkap Kiat Hadapi Resesi

Selain itu, perbaikan kinerja industri dalam negeri yang tercermin dari perbaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) industri manufaktur Indonesia juga turut mendorong ekspor manufaktur Indonesia hingga triwulan III 2022 dengan kontribusi mencapai 46,21% terhadap total ekspor Indonesia. 

"Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada 2022 antara lain batubara, kelapa sawit, nikel, dan kopi. Sementara untuk angka PMI manufaktur Indonesia tercatat selalu berada di atas 50, bahkan pada September mencapai angka tertinggi sepanjang 2022, yakni sebesar 53,7," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Zulkifli, nilai ekspor Indonesia pada triwulan III merupakan nilai ekspor triwulanan tertinggi selama dua tahun terakhir. 

Pada triwulan III 2022, total ekspor Indonesia mencapai US$ 78,20 miliar, mengalami peningkatan 27,30% secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai US$ 73,84 miliar dengan pertumbuhan 26,28%.

Baca Juga: Pemerintah Masih Pertahankan Penerapan DMO CPO

Dari sisi tujuan, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama. Tiongkok masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang Indonesia dengan nilai ekspor sebesar US$ 17,34 miliar pada triwulan III 2022. 

Nilai ekspor ini berkontribusi sebesar 23,49% dari ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III 2022 dan mengalami peningkatan 29,70%.

Zulkifli menambahkan, meskipun kinerja ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, Kemendag tetap mewaspadai perlambatan ekonomi yang sudah terjadi di beberapa mitra dagang Indonesia. Negara mitra dagang tersebut di antaranya Arab Saudi, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa. 

"Dalam memitigasi risiko perlambatan tersebut, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah strategis di antaranya peningkatan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional, khususnya di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah baik melalui promosi, misi dagang, maupun perjanjian kerja sama," pungkas Zulkifli Hasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×