kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.639   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.003   -268,66   -3,25%
  • KOMPAS100 1.116   -31,34   -2,73%
  • LQ45 816   -12,31   -1,49%
  • ISSI 280   -10,22   -3,52%
  • IDX30 428   -5,83   -1,34%
  • IDXHIDIV20 496   -2,30   -0,46%
  • IDX80 125   -2,27   -1,78%
  • IDXV30 135   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Mendag Budi Santoso Dorong Koordinasi Lintas Pilar untuk Ketahanan Ekonomi ASEAN


Senin, 27 Oktober 2025 / 12:54 WIB
Mendag Budi Santoso Dorong Koordinasi Lintas Pilar untuk Ketahanan Ekonomi ASEAN
ILUSTRASI. KTT Asean-US yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya koordinasi lintas pilar ekonomi dan keamanan ASEAN guna menghadapi dinamika geoekonomi dan geopolitik global yang kian kompleks.​

Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Joint Foreign and Economic Ministers Meeting), Sabtu (25/10), di sela rangkaian KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Ekonomi ASEAN ini merupakan momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antara kedua pilar, sekaligus menjadi kesempatan untuk meninjau kembali mekanisme dan kelembagaan ASEAN dalam mengimplementasikan berbagai inisiatif kolektif,” ujar Mendag Budi Santoso dalam keterangan resmi, Minggu (26/10/2025).

Baca Juga: Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Nyata Atasi Krisis Kawasan, Termasuk Myanmar

Lebih lanjut, Mendag Budi Santoso menyoroti pentingnya memperdalam dan memperluas kemitraan ekonomi melalui proses aksesi untuk melengkapi manfaat dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP). 

Menurutnya, RCEP menjadi tonggak penting dalam memperkuat integrasi ekonomi regional sekaligus membuka peluang pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Selain itu, ASEAN juga perlu mendorong pemanfaatan dan modernisasi perjanjian perdagangan bebas ASEAN Plus One FTA guna memperluas akses pasar, mendorong inovasi, serta memperkuat konektivitas rantai pasok kawasan.

“ASEAN saat ini sedang melakukan negosiasi ASEAN–Canada FTA dan Indonesia berharap proses ini dapat diselesaikan pada 2026. Ke depan, ASEAN juga perlu menjajaki kerja sama baru dengan mitra strategis lainnya seperti Uni Eropa dan Dewan Kerja Sama Kawasan Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) untuk memperkuat diversifikasi ekonomi kawasan,” jelas Mendag.

Dalam pertemuan tersebut, para menteri menyambut baik ASEAN Geoeconomics Report (AGR) 2025 yang disusun oleh ASEAN Geoeconomics Task Force (AGTF). 

Laporan ini memuat analisis dan rekomendasi strategis sebagai peta jalan penguatan langkah kolektif ASEAN ke depan. Salah satu agenda utama adalah rencana institusionalisasi AGTF untuk memastikan keberlanjutan dialog lintas pilar di lingkungan ASEAN.

Baca Juga: Hadiri KTT ASEAN, Prabowo: Persatuan dan Sentralitas ASEAN Kunci Stabilitas Kawasan

“Indonesia berperan aktif dalam proses penyusunan laporan ini dan kami bangga karena laporan tersebut mencerminkan pemahaman dan kesepakatan bersama negara-negara ASEAN tentang bagaimana membangun ketahanan ekonomi kawasan, sambil tetap menjaga ASEAN sebagai kawasan yang terbuka dan berorientasi ke luar,” tutur Mendag Budi Santoso.

Ia menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi lintas pilar di ASEAN serta menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan, agar ASEAN semakin adaptif dan responsif terhadap dinamika global yang terus berubah.

Selanjutnya: IHSG Anjlok Hampir 3% di Akhir Sesi I pada Senin (27/10), Ini Biang Keroknya

Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×