kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti instruksi Jokowi soal kenaikan harga BBM


Selasa, 28 Oktober 2014 / 13:22 WIB
Menanti instruksi Jokowi soal kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Pemberian insentif yang terlalu besar menyebabkan tax ratio Indonesia semakin menciut.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro masih bungkam perihal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ia mengaku, hingga saat ini pemerintah belum membahas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Begitupun dengan pihaknya, Kementerian Keuangan belum mulai merencanakan mekanisme perubahan subsidi untuk BBM. "Belum ada pembicaraan, kita harus menunggu instruksi presiden," ujar Bambang  di gedung sekertariat Mahkamah Agung, Selasa (28/10).

Menurutnya, sistem kerja kabinet di era presiden Joko Widodo (Jokowi) berbeda dibandingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, semua harus berdasarkan instruksi Jokowi.

Meski demikian, Bambang mengaku siap jika harus mempersiapkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, termasuk menyiapkan program mitigasi atas dampak kenaikan tersebut. Sebab, anggarannya sudah ada baik dalam anggaran pendapatan dan belanja negara  perubahan (APBN-P) 2014, maupun dalam APBN 2015 masing-masing sebesar Rp 5 triliun.

Sementara itu, terkait rapat koordinasi yang dilakukan menteri kordinator bidang perekonomian, yang melibatkan pula menteri energi sumberdaya mineral (ESDM), Bambang mengaku belum tentu membahas soal kebijakan subsidi BBM. Begitupun dengan kuota konsumsi BBM bersubsidi 2014, akan dibicarakan dalam rapat bilateral kemenkeu dan kementerian ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×