kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menaker sebut 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19


Selasa, 24 November 2020 / 16:11 WIB
Menaker sebut 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sektor Ketenagakerjaan menjadi salah satu sektor yang terdampak Covid-19. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, dari data BPS ada 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Bila dirinci, terdapat pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang, sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebesar 1,77 juta orang, dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang.

“Pandemi yang terjadi selama ini menyebabkan kenaikan jumlah penganggur menjadi 9,7 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07% di Indonesia,” kata Ida dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11).

Ida menjelaskan, pandemi Covid-19  menimbulkan tantangan besar bagi sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Padahal, sektor ketenagakerjaan juga masih menghadapi tantangan lain, dimana sekitar 57% lebih penduduk bekerja memiliki pendidikan SMP ke bawah dan skill terbatas dan masih tingginya persentase pekerja yang ada di sektor informal.

Baca Juga: Soal subsidi gaji, Menaker: Sabar, selama datanya clean and clear, pasti dapat

Dia juga mengatakan, selain berdampak pada perubahan angka statistik ketenagakerjaan, pandemi Covid-19 juga mempercepat proses transformasi ketenagakerjaan yang sudah berlangsung akibat revolusi Industri 4.0. Menurutnya, pandemi tidak hanya membuat industri menerapkan Work From Home, tetapi juga mengubah pola konsumsi masyarakat secara luas.

Menurutnya, pandemi juga menuntut masyarakat untuk cepat beradaptasi dengan segala perubahan, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi digital yang merupakan inti dari revolusi industri 4.0. 




TERBARU

[X]
×