Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa puncak haji telah dilalui jemaah haji Indonesia dengan relatif lancar. Saat ini, jemaah yang mengambil nafar awal secara berangsur mulai meninggalkan Mina dan kembali ke Makkah. Dilanjutkan oleh para jemaah nafar tsani yang juga kembali ke Makkah.
Meski pun pelaksanaan haji berjalan relatif tanpa kendala berarti, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji akan tetap dievaluasi.
"Semua akan kita evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah, itu poinnya," ujar Menag Yaqut saat ditemui usai melontar jumrah di Jamarat, Selasa (18/6/2024) dini hari.
Menurut Menag, meskipun jemaah merasa puas dengan layanan yang diberikan, evaluasi tetap diperlukan.
Baca Juga: Indonesia Mendapat 221 Ribu Kuota Haji pada 1446 H/2025 M
"Apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Termasuk masalah AC yang mati, di mana AC mati, kita akan segera evaluasi," tegas Gus Men, panggilan akrabnya.
Evaluasi ini juga dilakukan secara kontinu di lapangan. Gus Men mencontohkan, misalnya ketika ia mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda. "Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada mashariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan mashariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," tuturnya.
"Ini adalah evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," tambahnya.
Gus Men juga menyambut baik kritik dan masukan dari berbagai pihak. Menurutnya, hal ini bisa memberikan input bagi evaluasi yang lebih lengkap.
"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran. Saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah, jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik, nyaman, dan tenang, serta pulang dengan membawa predikat haji mabrur," tukas Gus Men.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News