kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat penyebab lambatnya penyaluran pembiayaan korporasi dalam program PEN


Rabu, 11 November 2020 / 06:20 WIB
Melihat penyebab lambatnya penyaluran pembiayaan korporasi dalam program PEN


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata menilai salah satu sektor dari program Pemulihan Ekonomi Nasional  (PEN)  yang masih sangat rendah penyerapannya ialah pembiayaan korporasi.

Dalam sektor pembiayaan korporasi ini di dalamnya terdapat beberapa stimulus yang meliputi penyertaan modal untuk BUMN dan bantuan untuk industri padat karya.

Menurut Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, rendahnya penyerapan pada sektor korporasi ini disebabkan oleh relatif lambatnya pemerintah dalam melakukan revisi regulasi sehingga realisasi menjadi terhambat.

“Pemerintah relatif lambat dalam melakukan revisi regulasi sehingga tentu penyalurannya menjadi terhambat,” ujar Josua saat dihubungi KONTAN, Selasa (10/11).

Baca Juga: Cara Kemenkeu menggenjot penyerapan anggaran PEN

Sehingga, dengan sisa kurang dari dua bulan, Josua menganjurkan agar pemerintah baiknya melakukan realokasi beberapa anggaraN, terutama pada realisasi masih sangat rendah (kecuali stimulus kesehatan) dan di alihkan ke bantuan sosial atau mengalihkannya secara langsung ke awal tahun depan dengan segera.

Menurutnya, pengalihan anggaran stimulus ke bantuan sosial secara langsung ke daya beli masyarakat diharapkan konsumsi masyarakat dapat semakin meningkat di akhir tahun 2020.  

“Di sisi lain, pengalihan anggaran tahun ini ke awal tahun depan dapat menjadi alternatif untuk langsung mendistribusikan stimulus di awal tahun, sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan cepat,” harapnya.

Josua juga melihat bahwa pengalihan anggaran  ke awal tahun ini juga dapat menjadi salah satu solusi agar bantuan stimulus dapat turun di saat bersamaan dengan proses pendistribusian vaksin, sehingga laju pemulihan ekonomi dapat lebih optimal pada tahun 2021.

Dengan demikian di tahun depan, setelah aktivitas ekonomi dapat mulai berjalan, seiring dengan pendistribusian vaksin, ada baiknya prioritas stimulus bergeser ke arah stimulus untuk perusahaan, dengan harapan dapat ikut mendukung penyerapan kembali tenaga kerja.

Selanjutnya: Cara Kemenkeu menggenjot penyerapan anggaran PEN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×