CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Melihat Jejak Sejarah Tentang Perbedaan Penetapan Idul Fitri di Indonesia


Jumat, 21 April 2023 / 06:32 WIB
Melihat Jejak Sejarah Tentang Perbedaan Penetapan Idul Fitri di Indonesia
Jumpa pers pemerintah yang diwakili Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama MUI, Komisi VIII DPR, hingga Duta Besar negara sahabat di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Keputusan itu merupakan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag pada Kamis (20/4/2023). 

"Sidang Isbat menepatkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam jumpa pers di Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (20/4/2023). 

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Menurut catatan sudah beberapa kali terjadi perbedaan penetapan Idul Fitri di Indonesia. 

Baca Juga: Lebaran versi Pemerintah Jatuh pada 22 April, Ini Penjelasannya secara Astronomis

Pada 1992 atau 1412 Hijriah terjadi pelaksanaan Idul Fitri. Saat itu sebagian masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri pada Jumat, 3 April 1992, dengan berpatokan kepada Arab Saudi. 

Sementara itu Nahdlatul Ulama ketika itu menetapkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 4 April 1992. Perbedaan Lebaran juga terjadi setahun setelahnya atau 1993. 

Kemudian pada 1998 juga terjadi perbedaan penetapan Idul Fitri. Saat itu Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 29 Januari 1998. Sedangkan Idul Fitri versi Nahdlatul Ulama jatuh pada 30 Januari 1998. 

Peristiwa serupa juga terjadi pada 2002. Muhammadiyah kembali menetapkan Idul Fitri lebih cepat satu hari dari pemerintah yakni pada Jumat, 5 Desember 2002. 

Baca Juga: Salah Prediksi Saudi Sudah Lebaran Hari Jumat 21 April 2023 ini

Sementara NU berselang satu hari selepas Muhammadiyah. Perbedaan kembali terjadi pada 2006. Saat itu Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 23 Oktober 2006, kemudian versi NU berselang satu hari setelahnya. 

Setahun kemudian perbedaan kembali terjadi. Muhammadiyah berlebaran pada 12 Oktober 2007, sedangkan pemerintah dan NU merayakan Idul Fitri pada 13 Oktober 2007. 

Pada 2011 kembali terjadi perbedaan. Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 30 Agustus 2011, lalu pemerintah dan NU menetapkan pada 31 Agustus 2011.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Perbedaan Idul Fitri 1 Syawal di Indonesia"

Editor : Aryo Putranto Saptohutomo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×