Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mulai memberlakukan mekanisme penempatan devisa hasil ekspor (DHE) dalam instrumen moneter term deposit (TD) valas.
Implementasi tersebut akan mulai diberlakukan pada awal bulan depan atau per 1 Maret 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, mekanisme ini membuat para eksportir menempatkan DHE di perbankan dan selanjutnya diteruskan ke BI sesuai dengan mekanisme pasar. Perry kemudian menjelaskan pokok-pokok penempatan DHE pada instrumen moneter ini.
Pertama, jangka waktu TD Valas yang pertama kali ditawarkan adalah tenor satu, tiga, dan enam bulan.
Baca Juga: Implementasikan Term Deposit Valas Mulai 1 Maret 2023, BI Gandeng 19 Bank
Kedua, pemberian suku bunga TD Valas akan dilakukan secara kompetitif dengan memerhatikan indikasi suku bunga valas counterparty BI di luar negeri.
"Suku bunga akan makin kompetitif. Sekaligus, ini menjadi semacam kebijakan holding period. Makin panjang tenornya dan makin besar menempatkannya, suku bunga makin besar," ujar Perry dalam konferensi pers, belum lama ini.
Ketiga, BI akan memberikan agent fee/spread kepada bank dan lembaga lain sebagai peserta yang dilakukan secara menarik dengan besaran yang makin tinggi untuk jangka waktu yang makin panjang.
Lebih lanjut, Perry juga menjelaskan jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee yang telah diberikan akan dievaluasi secara berkala tiap tiga bulan sekali.
Sebagai eksportir, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengaku siap untuk menuruti peraturan otoritas.
Namun, Benny berharap agar adanya mekanisme yang baru ini tidak menjadi hambatan bagi kegiatan perdagangan para eksportir. "Jangan sampai peraturan terhadap DHE yang baru ini menjadi hambatan ekspor kami," terang Benny kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).
Baca Juga: Eksportir Belum Tertarik dengan Mekanisme Penempatan DHE di Term Deposit Valas
Mengenai mekanisme suku bunga yang dijanjikan akan kompetitif, Benny mengaku hingga hari ini belum ada informasi mengenai perubahan besarannya.
"Sampai hari ini memang belum ada informasi mengenai perubahan besaran terhadap deposito valas terutama dolar AS," tambah Benny.
Benny sebelumnya pernah mengaku kepada Kontan.co.id bahwa mekanisme penempatan DHE yang baru ini sebenarnya kurang menarik bagi para eksportir, kalau suku bunga tidak bisa bersaing dengan negara lain.
Menjadi menarik, setidaknya suku bunga bisa dibandingkan dengan suku bunga simpanan valas dolar AS di Singapura.
Terlebih, negara Singa selama ini menjadi tujuan para eksportir memarkirkan DHE karena suku bunga yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News