kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.647   17,00   0,10%
  • IDX 8.084   -8,96   -0,11%
  • KOMPAS100 1.125   0,07   0,01%
  • LQ45 824   1,77   0,21%
  • ISSI 282   -0,34   -0,12%
  • IDX30 433   0,32   0,07%
  • IDXHIDIV20 499   0,99   0,20%
  • IDX80 127   0,48   0,38%
  • IDXV30 137   0,50   0,36%
  • IDXQ30 138   -0,41   -0,30%

Megawati: Pilkada serentak lebih mahal


Sabtu, 28 November 2015 / 17:10 WIB
Megawati: Pilkada serentak lebih mahal


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak yakin pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak akan menjadi solusi pemilu berbiaya murah.

Sebaliknya, pilkada serentak justru membuka praktik politik transaksional yang tinggi.

"Katanya (pilkada serentak) bisa lebih murah. Tapi setelah diakses langsung, (ternyata) fraksi saya bilang lebih mahal karena transaksionalnya tinggi," kata Mega di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/11/2015).

Menurut dia, peluang transaksional paling besar terjadi ketika proses pencalonan berlangsung.

Terutama, ketika ada calon kepala daerah yang kekurangan kursi untuk mencalonkan diri saat pendaftaran.

"Katakan saja di satu daerah ada calon kekurangan kursi. Saya harusnya punya dua kursi, padahal masih kurang tiga kursi, ini kan berbiaya," kata dia.

Selain dari sisi biaya, masalah keamanan juga menjadi perhatian Presiden kelima RI itu. Pasalnya, Pilkada serentak 9 Desember 2015 akan digelar di 269 wilayah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Saya tanya langsung saat ada keputusan itu kepada Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti), sanggup tidak? Jadi nanti kalau harus ada BKO sanggup tidak?" kata Megawati.

(Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×