Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tiga lokasi strategis untuk komitmen investasi pertanakan bagi perusahan asal Vietnam.
Hal itu ditegaskan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat menerima kunjungan Madam Thai Huong Chairman dari TH group Vietnam dalam rangka menjajaki peluang investasi industri susu di sektor Indonesia.
"Sebagai bentuk fasilitasi, Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang dapat digunakan untuk investasi peternakan susu yakni Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan, Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah dan Poso (Lembah Napu, Sulawesi Tengah," kata Amran dalam keterangan resminya, Minggu (16/2).
Baca Juga: Menteri Amran: Efisiensi Anggaran Kementan Tak Ganggu Target Swasembada Pangan
Selain penyediaan lahan, pemerintah juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.
Menurutnya, keberhasilan industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tapi juga infrastruktur yang memadai.
"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membangun akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik yang stabil serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di sektor ini," kata Amran.
Selain itu, pemerintah juga siap memberikan berbagai insentif kebijakan bagi TH Group Vietnam ini. Beberapa yang ditawarkan yakni pembebesan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif serta asuransi usaha peetrnakan.
Amran menjelaskan investasi peetrnakan untuk pengembangan industri susu ini memang perlu dilakukan.
Baca Juga: Target 3 Juta Ton Gabah, Bulog: Saat Ini Sudah Serap 45.000 Ton
Amran bilang Indonesia memiliki kebutuhan susu dan daging sapi yang cukup besar. Saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton.
Angka itu semakin meningkat dengan adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah baru, yang menambah kebutuhan sebesar 3,6 juta ton susu segar.
Di lain sisi, Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi, yaitu sekatar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi.
"Kemudian dengan tambahan kebutuhan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk sapi segar dan 0,88 juta ton untuk daging sapi," kata Amran.
Selanjutnya: Saham BBRI, BRMS, dan BMRI Paling Ramai Dalam Perdagangan Sepekan Hingga Jumat (14/2)
Menarik Dibaca: FISIP UI Night Run 2025: Gabungan Olahraga, Hiburan, dan Kegiatan Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News