kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk Tahun Politik, Menteri Investasi Ingatkan Soal Ini


Kamis, 10 November 2022 / 15:50 WIB
Masuk Tahun Politik, Menteri Investasi Ingatkan Soal Ini
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadila mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga perekonomian Indonesia di tahun depan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadila mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga perekonomian Indonesia di tahun depan. Lantaran, perekonomian global di tahun depan masih dipenuhi ketidakpastian dan bahkan banyak negara yang diprediksi akan masuk ke jurang resesi.

Terlebih lagi, tahun depan telah memasuki tahun politik. Maka itu, Bahlil meminta kepada seluruh pihak tidak hanya pemerintah agar dapat mengelola perekonomian di dalam negeri dengan baik. Menurutnya, apabila perekonomian Indonesia tida mampu dikelola dengan baik, maka Indonesia bisa saja menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).

"Kita ke depan akan masuk tahun politik. Kalau tidak mampu kita kelola dengan baik,  bukan berarti tidak mungkin kita menjadi salah satu bagian yang akan antre pada fase menjadi pasien (IMF),"  ujar Bahlil dalam Konferensi Pers BKPM, Kamis (10/11).

Baca Juga: Menteri Bahlil: Hilirisasi SDA Jadi Salah Satu Fokus Utama Indonesia

Bahlil memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun depan tidak akan sebaik di tahun ini pencapaiannya. Namun, hasil tersebut dapat dicegah apabila Indonesia dapat menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan adanya jaminan stabilitas. Baik itu stabilitas politik, keamanan, maupun kebijakan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, Bahlil mengharapkan keterkaitan seluruh pihak untuk bisa menjaga perekonomian Indonesia di tahun depan.

"Saya berpikir bahwa cukuplah pengalaman kelam kita di tahun 1998, karena untuk bangkit butuh waktu yang lama, dan sekarang adalah momentum untuk kita mempertahankan itu," ujarnya.

Seperti yang diketahui, 28 negara tengah antre untuk menjadi pasien IMF. Hal ini lantaran kondisi global penuh ketidakpastian yang bisa berujung pada krisis di beberapa negara.

Untuk itu, Bahlil mengingatkan, semua pihak agar mampu menjaga dan mengelola keuangannya agar tidak menjadi pasien IMF.

Baca Juga: Bahlil Beberkan Kunci Jaga Perekonomian RI Tahun Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×