Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Hingga akhir Oktober dipastikan sebanyak empat Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) belum akan menandatangani amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang sempat mangkrak pelaksanaannya.
Keempat BUJT tersebut antara lain PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu/Becakayu), PT Marga Setiapuritama (Batang-Semarang), PT Trans marga Jateng (Semarang-Solo) dan PT Margakarya Jawa Toll (Waru Wonokromo-Tanjung Perak).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Gazali menyatakan, alasan keempat BUJT itu belum meneken amandemen, lantaran masih ada kendala terkait tanah, perbankan, atau pun masalah internal. Misalnya, ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu/Becakayu sepanjang 21,04 km senilai Rp 7,201 triliun, masih butuh dukungan pemerintah untuk pembebasan lahan.
Lalu, ruas Batang-Semarang sepanjang 75 km senilai Rp 7,214 triliun, masih terkendala masalah di antara pemegang saham. Sementara, untuk ruas tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km, senilai Rp 6,206 triliun, masih membutuhkan dukungan dana pemerintah sebesar Rp 1,9 triliun. Hingga saat ini, belum ada surat dukungan dari pemerintah.
Terakhir, ruas tol Waru Wonokromo-Tanjung Perak sepanjang 18,6 km senilai Rp 11,111 triliun, terkendala penolakan dari walikota setempat terkait tata ruan. Saat ini, tol Surabaya sedang dikonsultasikan dengan Pemda setempat. "Keempat BUJT ditargetkan bisa meneken amandemen PPJT di akhir tahun ini," ungkap Gani, akhir pekan lalu.
Menurutnya, dari total 24 ruas tol yang mangkrak, saat ini sudah ada 17 BUJT yang menandatangani PPJT. Dan, pada Oktober ini akan ada 3 ruas tol yang siap mengamandemen PPJT, yaitu pemegang konsensi ruas tol Cikampek-Palimanan (PT Lintas Marga Sedaya), pemegang konsensi jalan tol Ciawi-Sukabumi (PT Trans Jabar Tol), dan Pasuruan-Probolinggo (PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol).
Prioritas dalam penandatangan saat ini adalah ruas tol Cikampek-Palimanan, karena pembebasan lahan dan dokumen sudah selesai semua. Selanjutnya, baru akan dilanjutkan dengan dua ruas tol lainnya.
Sementara, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menyebut, proses penandatanganan amandemen memang sedang digenjot lantaran penyelesaian 24 ruas tol itu ditargetkan rampung di 2014. "Untuk saat ini, tiga ruas tol akan menyusul menandatangani amandemen PPJT. Kami sudah mau tanda-tangan Cikampek-Palimanan, Ciawi-Sukabumi dan Pasuruan Purbolilnggo,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News