kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Masih mini, realisasi PEN baru 61,3% dari pagu per 5 November 2021


Senin, 08 November 2021 / 16:53 WIB
Masih mini, realisasi PEN baru 61,3% dari pagu per 5 November 2021
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 baru mencapai Rp 456,35 triliun per 5 November silam. Ini setara 61,3% dari pagu anggaran PEN di tahun 2021.

“Sampai dengan 5 November 2021, anggaran PEN sudah mencapai 61,3% dari pagu Rp 744,77 triliun, atau sudah terealisasi Rp 456,35 triliun,” kata Airlangga pada konferensi pers, Senin (8/11).

Airlangga memerinci, realisasi untuk anggaran kesehatan mencapai Rp 126,65 triliun atau 58,9% dari pagu Rp 214,96 triliun. Dia bilang, anggaran ini telah digunakan untuk keperluan biaya perawatan pasien Covid-19, JKN, insentif tenaga kesehatan, dan vaksin Covid-19.

Untuk realisasi perlindungan sosial telah mencapai Rp 132,49 triliun, setara 72,4% dari pagu Rp 186,64 triliun. Anggaran ini telah digunakan untuk sejumlah program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial tunai, subsidi listrik, dan bantuan beras.

Baca Juga: Pagu insentif pajak dalam Program PEN nyaris habis

Sementara untuk realisasi program prioritas, telah digunakan Rp 72,59 triliun atau 61,6% dari pagu Rp 117,94 triliun. Airlangga bilang, sebagian dari anggaran ini telah digunakan untuk program padat karya kementerian/lembaga, ketahanan pangan, dan fasilitas pinjaman daerah.

Kemudian, untuk insentif usaha sudah digunakan Rp 61,17 triliun atau 97,4% dari pagu Rp 62,83 triliun. Realisasi ini merupakan yang tertinggi, dan telah digunakan untuk membiayai insentif perpajakan seperti PPh 21 DTP, PPh Final UMKM, pembebasan PPh 22 Impor, pengurangan angsuran PPh 25, pengembalian pendahuluan PPN, penurunan tarif PPh badan, PPN DTP Properti, dan PPNBM DTP.

Terakhir, untuk program dukungan UMKM dan korporasi sudah digunakan Rp 63,45 triliun atau 39,1% dari pagu Rp 162,40 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk menyalurkan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), IJP, penempatan dana bank, subsidi bunga KUR, dan bantuan PKL.

“Dari ke 5 program realisasi PEN, yang paling rendah masih berada di kluster dukungan UMKM dan korporasi, sedangkan realisasi tertinggi pada insentif usaha,” pungkas Airlangga.

Selanjutnya: Pemerintah siapkan anggaran untuk vaksin anak dan booster tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×