kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Masih Banyak Tantangan, Pemerintah Optimistis Ekonomi Membaik di Tahun Ini


Rabu, 11 Mei 2022 / 06:43 WIB
Masih Banyak Tantangan, Pemerintah Optimistis Ekonomi Membaik di Tahun Ini
ILUSTRASI. Perekonomian Indonesia tumbuh 5,01% di kuartal I-2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian makin optimistis terhadap  prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Hal ini, salah satunya, dengan menimbang capaian pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 melampaui ekspektasi pemerintah, yaitu sebesar 5,01% yoy, meski ada tantangan global yang menyelimuti.

“Kami makin optimistis, karena meski tingginya ketidakpastian global, Indonesia bisa tumbuh 5,01% yoy di kuartal I-2022,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir kepada Kontan.co.id, Senin (9/5).

Nah, ketidakpastian yang saat ini meningkatkan tingkat kewaspadaan negara-negara di dunia adalah masih terkait Covid-19. Kemudian, ada juga konflik antara Rusia dan Ukraina yang menyundut harga energi dan komoditas.

Baca Juga: Level CDS Indonesia Tinggi, Risiko Investasi Meningkat

Ketidakpastian juga menyelimuti pergerakan pasar keuangan akibat adanya normalisasi kebijakan moneter bank sentral negara maju, seperti Amerika Serikat (AS). Ini bisa mengakibatkan hengkangnya arus modal dari pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Namun, dalam menghadapi tantangan tersebut, Iskandar mengaku pemerintah sudah memiliki kuda-kuda untuk menangkal-nya.

Pertama, dengan pelonggaran mobilitas masyarakat yang nantinya akan menggerakkan roda konsumsi. Namun, ini tetap diikuti dengan kewaspadaan dan disiplin penerapan protokol kesehatan.

Kedua, pengendalian harga-harga agar tak terjadi lambungan inflasi. Ketiga, tetap memberi stimulus fiskal khususnya bagi kelompok 40% terendah. Keempat, mendorong investasi dengan perbaikan iklim investasi. Kelima, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×