kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih ada 27 hotspot kategori tinggi, BNPB: Jarak pandang di Riau hanya 1 km


Minggu, 15 September 2019 / 10:56 WIB
Masih ada 27 hotspot kategori tinggi, BNPB: Jarak pandang di Riau hanya 1 km
ILUSTRASI. Kabut asap menyelimuti Jembatan Siak IV di Kota Pekanbaru Riau


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Titik panas (hotspot) masih terdeteksi di Riau. Setidaknya, hingga saat ini masih ada 27 hotspot di Riau.

Banyaknya hotspot ini membuat kabut asap masih menyelimuti Riau. Berdasarkan keterangan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, jarak pandang di Riau sekitar 1 kilometer (km).

"Hotspot di Riau pagi ini ada 27 titik kategori tinggi," ujar Agus dalam keterangan pers, Minggu (15/9).

Selain titik panas di Riau, Agus juga menyampaikan asap tidak hanya berasal dari Riau. Berdasarkan pantauan satelit, asap juga berasal dari Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi.

Baca Juga: Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat

Saat ini petugas masih terus berusaha memadamkan api yang ada di sejumlah wilayah. Salah satunya adalah wilayah Kerumutan yang belum mati sejak kemarin Sabtu (14/9).

"Hasil laporan Satgas kemarin sore masih ada titik api yang belum padam dan mengeluarkan asap sehingga kondisi masih berasap," terang Agus.

Agus juga memprediksi asap dari Riau bisa melintasi batas negara. Ia bilang kadang asap bisa melintasi batas negara hingga ke negara tetangga.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tanggal 14 September pukul 16.00 WIB kemarin terdeteksi kabut yang melintasi batas.

Ada sejumlah kabut asap yang bergerak dari Sumatra ke Selat Malaka, Singapura dan Semenanjung Malaysia serta Kalimantan Barat hingga Serawak, Malaysia.

Baca Juga: Asap dampak kebakaran lahan telah sampai di perbatasan Kalbar dan Serawak

Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BNPB Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui sambungan telepon pada Jumat malam, 13 September 2019 untuk berkoordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Riau.

Dalam penjelasannya kepada Biro Pers Sekretariat Presiden, Panglima TNI menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di wilayah karhutla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×