CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat


Minggu, 15 September 2019 / 07:49 WIB
Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat
ILUSTRASI. PEKANBARU KEMBALI DISELIMUTI KABUT ASAP


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PEKANBARU. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau masih berlangsung hingga bulan Oktober 2019. Hal itu dikatakan Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab kepada Kompas.com usai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan dan Pencegahan Karhutla di Gedung Daerah Riau di Pekanbaru, Sabtu (14/9).

"Untuk Riau, kami perkirakan kemarau sampai dengan pertengahan Oktober, dan musim hujan di pertengahan bulan Oktober 2019," kata dia.

Dia mengatakan, intensitas hujan di pertengahan Oktober, diprediksi masih rendah hingga sedang. "Tapi nanti puncak musim hujannya sekitar Desember 2019," sambung Fachri.

Baca Juga: Dampak kabut asap, 300 sekolah di Negara Bagian Johor ditutup sementara

Sementara itu, kabut asap masih pekat menyelimuti Bumi Lancang Kuning. Kata Fachri, kabut asap di Riau, juga dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan (Sumsel).

"Kabut asap di Riau sebenarnya akumulasi dari hotspot (titik panas) di Riau sendiri dan juga hotspot di Jambi dan Sumsel," sebut Fachri. Karena, ulas dia, saat ini arah angin dari tenggara, sehingga memungkinkan arah angin dari selatan bergerak ke utara.

Baca Juga: Kepala BNPB: Banyak pejabat daerah tak peduli kebakaran hutan dan lahan

Sebagaimana diketahui, sejak lima hari terakhir kabut asap pekat menyelimuti Riau. Salah satu wilayah yang paling parah terdampak, yakni Kota Pekanbaru. Dampak kabut asap ini, sebagian besar masyarakat banyak jatuh sakit, seperti sesak napas, batuk pilek, dan muntah-muntah. (Idon Tanjung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemarau di Riau Berlangsung hingga Oktober 2019, Kabut Asap Masih Pekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×