kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat


Minggu, 15 September 2019 / 07:49 WIB
Kemarau di Riau berlangsung hingga Oktober 2019, kabut asap masih pekat
ILUSTRASI. PEKANBARU KEMBALI DISELIMUTI KABUT ASAP


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PEKANBARU. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau masih berlangsung hingga bulan Oktober 2019. Hal itu dikatakan Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab kepada Kompas.com usai mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan dan Pencegahan Karhutla di Gedung Daerah Riau di Pekanbaru, Sabtu (14/9).

"Untuk Riau, kami perkirakan kemarau sampai dengan pertengahan Oktober, dan musim hujan di pertengahan bulan Oktober 2019," kata dia.

Dia mengatakan, intensitas hujan di pertengahan Oktober, diprediksi masih rendah hingga sedang. "Tapi nanti puncak musim hujannya sekitar Desember 2019," sambung Fachri.

Baca Juga: Dampak kabut asap, 300 sekolah di Negara Bagian Johor ditutup sementara

Sementara itu, kabut asap masih pekat menyelimuti Bumi Lancang Kuning. Kata Fachri, kabut asap di Riau, juga dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan (Sumsel).

"Kabut asap di Riau sebenarnya akumulasi dari hotspot (titik panas) di Riau sendiri dan juga hotspot di Jambi dan Sumsel," sebut Fachri. Karena, ulas dia, saat ini arah angin dari tenggara, sehingga memungkinkan arah angin dari selatan bergerak ke utara.

Baca Juga: Kepala BNPB: Banyak pejabat daerah tak peduli kebakaran hutan dan lahan

Sebagaimana diketahui, sejak lima hari terakhir kabut asap pekat menyelimuti Riau. Salah satu wilayah yang paling parah terdampak, yakni Kota Pekanbaru. Dampak kabut asap ini, sebagian besar masyarakat banyak jatuh sakit, seperti sesak napas, batuk pilek, dan muntah-muntah. (Idon Tanjung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kemarau di Riau Berlangsung hingga Oktober 2019, Kabut Asap Masih Pekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×