Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'aruf Amin mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan program serta anggaran untuk pembukaan pesantren kembali. Program dan anggaran ini dirumuskan agar pesantren tersebut bisa bebas dari Covid-19.
Menurut Ma'ruf berbagai program dan anggaran yang disiapkan menyangkut penyiapan saranan dan prasarana untuk pesantren , Mulai dari fasilitas cuci tangan, tempat wudhu, penyediaan MCK, dan alat lain yang bisa mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Makin Berkah Dengan Transformasi Keuangan Digital Syariah
"Juga untuk menjaga physical distancingnya, mungkin akan dirumuskan penambahan ruang-ruang tidur santri, seperti apa. Begitu juga penambahan alat pencegahan Covid-19, itu semuanya sedang dipikirkan," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kamis (11/6).
Bahkan, dia juga mengatakan pemerintah juga tengah merumuskan adanya pemberian insentif bagi tenaga pengajar. Dia berharap hal ini bisa direalisasikan.
Ma'ruf mengatakan, pesantren atau asrama yang berada di daerah kuning dan hijau sudah bisa dibuka . Bahkan, pesantren dan asrama yang berada di zona merah dan oranye pun bisa dibuka bila suah mendapatkan rekomendasi dari pilah gugus tugas.
Baca Juga: Penyelenggaraan pendidikan pesantren dan asrama diizinkan di zona hijau dan kuning
Meski begitu, Ma'ruf pun menegaskan pembukaan pesantren serta agama ini harus tetap mematuhi protokol yang berlaku.
"Kita ingin memastikan bila di zona hijau satuan pendidikan agama ini akan memulai kegiatan persekolahan secara tatap muka, maka protokol kesehatan harus dapat diterapkan," jelas Ma'ruf.
Menurut dia, protokol yang perlu dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kepada siswa, mengingat ada kemungkinan siswa yang berasal dari zona merah.
Baca Juga: Anggaran Rp 101 miliar, PUPR bangun 34 tower rusun ponpes dan pendidikan tinggi
Tersedianya fasilitas cuci tangan yang lengkap dengan sabun, hand sanitizer, serta memiliki persediaan masker yang cukup selama proses belajar mengajar.
Selanjutnya, memastikan social distancing bisa diterapkan baik di kelas maupun di tempat tinggal santri. Juga melakukan melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas-fasilitas utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News