Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terkait maraknya modus penipuan menggunakan teknik fake SMS Masking.
Fenomena ini membuat pesan singkat seolah-olah berasal dari pihak bank padahal dikirim oleh pelaku kejahatan siber atau fraudster.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa kasus ini tengah marak terjadi dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Ia menyebut, terdapat informasi yang kurang tepat pada video viral yang beredar, yaitu pesan yang diterima masyarakat (sebenarnya) bukan dikirim oleh pihak bank yang diubah isinya oleh pelaku kejahatan.
Sebaliknya, fraudster menggunakan BTS (Base Transceiver Station) palsu untuk menyebarkan SMS dengan nama bank yang telah dimanipulasi (masking).
“Jadi itu sebenarnya bukan SMS dari bank yang dibelokkan, tetapi benar-benar berasal dari fraudster dan itu sangat berbahaya,” jelas Kiki, sapaan akrabnya, dikutip dari akun Instagram resmi OJK, Rabu (12/3/2025).
Baca Juga: OJK: Laporan Aduan Terbanyak Investasi dan Pinjol Ilegal Berasal dari Jawa Barat
Menanggapi meningkatnya kasus penipuan ini, sektor perbankan mempertimbangkan untuk mengurangi penggunaan SMS sebagai media notifikasi kepada nasabah.
Hal ini disebabkan oleh kesadaran bahwa SMS bukan lagi metode yang aman dalam menyampaikan informasi perbankan.
Sebagai langkah konkret dalam menangani permasalahan ini, OJK telah mengadakan pertemuan dengan empat bank besar untuk membahas strategi pencegahan penipuan.
Langkah yang ditempuh meliputi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk media sosial, agar informasi mengenai modus penipuan ini dapat tersebar lebih luas dan cepat.
Dengan maraknya kasus fake SMS masking, OJK mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pesan mencurigakan yang mengatasnamakan bank.
Nasabah disarankan untuk tidak mengklik tautan atau memberikan data pribadi melalui SMS, serta selalu mengonfirmasi informasi langsung kepada pihak bank melalui kanal resmi.
Baca Juga: Cek Daftar 97 Pindar Resmi OJK Per Februari 2025
Tips Menghindari Penipuan SMS Masking
Berikut hal-hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari modus penipuan SMS Masking:
- Jangan panik jika fraudster mengenal namamu dalam fake SMS masking. Hindari mengeklik link dalam bentuk apa pun yang dikirimkan melalui pesan singkat tersebut.
- Jangan berikan kode OTP jika fraudster meminta melalui SMS. Ingat, kode OTP berisikan informasi data pribadi termasuk rekening perbankan.
- Jangan berikan informasi data pribadi secara sukarela. Jika fraudster menanyakan nama lengkap, alamat, tanggal lahir, serta nama ibu kandung, akhiri pembicaraannya.
- Konfirmasi kepada pihak perbankan melalui layanan customer service resmi apakah benar mereka meminta beberapa data melalui SMS.
Tonton: Mulai Menuai Kritik, OJK akan Siapkan Aturan Pengawasan Influencer Saham
Jika menerima SMS mencurigakan, segera laporkan ke bank terkait atau melalui laman Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) iasc.ojk.go.id.
IASC merupakan layanan yang diluncurkan atas kolaborasi OJK dengan Kementerian/Lembaga, dan didukung asosiasi industri terkait.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Penipuan SMS Masking, Jangan Sembarangan Klik Link!"
Selanjutnya: Penghematan Anggaran, PNS Kemenag Boleh WFH Tiap Jumat
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Spesial THR Periode 14-16 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News