Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
Oleh karena itu, Airlangga mengatakan, pemerintah akan terus mencari komoditas-komoditas lain yang berpotensi mengangkat kinerja manufaktur domestik. Salah satunya dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Bambang Adi Winarso mengatakan, kendati permintaan eskpor manufaktur menurun, ia meyakini permintaan secara domestik masih cukup kuat hingga akhir tahun.
“Secara domestik mungkin kemarin agak turun karena faktor politik, tapi sebenarnya masih jalan kok,” ujarnya, Jumat (1/11).
Baca Juga: Aktivitas Pabrik China Per Oktober 2019 Paling Bergairah Sejak Dua Tahun Terakhir
Bambang menilai, saat ini yang terpenting bagi pemerintah ialah menjaga ekspektasi dunia usaha itu sendiri. Pasalnya, aktivitas manufaktur dan perekonomian secara keseluruhan sangat bergantung pada keyakinan dunia usaha maupun masyarakat konsumen.
“Makanya sudah diingatkan juga oleh Ibu Menkeu Sri Mulyani supaya pengusaha jangan ikut takut karena efeknya bisa spiral,” tandasnya.
Baca Juga: Industri makanan dan minuman masih mengalami pertumbuhan di kuartal III-2019
IHS Markit mencatat, kepercayaan diri berbisnis pada Oktober 2019 turun ke posisi terendah dalam enam bulan. Sementara, Indeks Output Masa Depan yang menjadi tolok ukur sentimen, stagnan pada posisi 50,0.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News