kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mal masih sepi, dampak pelonggaran restoran masih belum signifikan


Minggu, 22 Agustus 2021 / 20:16 WIB
Mal masih sepi, dampak pelonggaran restoran masih belum signifikan
ILUSTRASI. Suasana sepi tampak di pusat perbelanjaan Kuningan City Jakarta, Jumat (13/8/2021). Mal masih sepi, dampak pelonggaran restoran masih belum signifikan.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelaku usaha mengapresiasi pelonggaran dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah.

Pada Penerapan lanjutan PPKM untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), pemerintah melonggarkan aturan di mal dan restoran. Pusat belanja dan mal dapat beroperasi dengan kapasitas 50% pengunjung dan restoran dapat melayani makan di tempat dengan 25% kapasitas.

"Terima kasih sudah ada pelonggaran yang diberikan pemerintah walau pun tidak berdampak banyak. Tapi minimal ada meningkatkan pendapatan 10%-20%," ujar Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (22/8).

Baca Juga: APPBI sebut tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan mulai naik pasca pelonggaran PPKM

Pelaku usaha berharap pelonggaran bagi operasional restoran. Kegiatan makan di tempat diharapkan dapat berjalan dengan 50% dan waktu buka hingga pukul 11 malam. Selain itu, pelonggaran aktivitas masyarakat juga diharapkan dapat dilakukan. Pasalnya, saat ini kunjungan ke mal dan pusat belanja masih rendah.

"Hanya 10% mal yang sudah mulai ramai, tapi selain itu masih sepi jadi belum banyak berdampak besar," terang Emil.

Emil juga menyebut penerapan aplikasi Peduli Lindungi sebagai skrining harus diperbaiki. Sehingga tidak ada masyarakat yang kesulitan masuk ke area mal dan pusat belanja karena masalah sistem.

Sebagai informasi, saat ini kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada minggu lalu kasus aktif di Indonesia sebanyak 384.807 kasus turun menjadi 306.760 kasus aktif pada hari ini.

Selanjutnya: Laju operasional Astra Graphia (ASGR) terdampak pembatasan kegiatan masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×