kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin besar, Sri Mulyani sisihkan Rp 62,3 triliun dari APBN untuk tangani corona


Jumat, 20 Maret 2020 / 17:05 WIB
Makin besar, Sri Mulyani sisihkan Rp 62,3 triliun dari APBN untuk tangani corona
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) dan Ketua OJK Wimboh Santoso (kanan) memberikan keterangan kepada media tentang Stimulus Kedua P


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta agar APBN 2020 mengambil peranan dalam mempersiapkan penanganan virus corona alias Covid-19 di Indonesia. 

Jokowi meminta agar APBN saat ini diprioritaskan untuk pertama, mendukung penanganan kesehatan di tengah wabah Covid-19. 

Baca Juga: Jokowi: Saya akan menggerakkan seluruh kekuatan mengatasi virus corona

Kedua, memberi perlindungan pada perekonomian masyarakat terutama kelompok bawah melalui penguatan jaring pengaman sosial (social safety net). Ketiga, mendukung dunia usaha agar mampu melalui masa sulit ini melalui relaksasi dan insentif. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ia telah mengidentifikasi anggaran dalam APBN 2020 sebesar Rp 62,3 triliun yang bisa direalokasikan untuk prioritas-prioritas yang disebutkan Presiden tadi. Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang maksimal hanya Rp 10 triliun. 

“Ini berasal dari belanja kementerian dan lembaga, termasuk belanja perjalanan dinas, belanja barang non operasional, honor-honor, dana yang diblokir, dan output cadangan," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers usai ratas bersama Presiden, Jumat (20/3). 

Kementerian dan lembaga akan melakukan penyesuaian belanja untuk prioritas,” lanjut Sri Mulyani.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Belajar di rumah tidak mudah, tapi...

Selain itu, Sri Mulyani juga meminta kepada kementerian-kementerian dengan anggaran belanja modal yang besar seperti Kementerian PUPR agar dapat memperpanjang pelaksanaan kegiatan dan proyeknya menjadi multi-year agar anggaran tidak terbeban sepenuhnya pada tahun 2020. 

Dengan begitu, tersedia ruang fiskal lebih bagi prioritas saat ini yaitu kesehatan dan perlindungan ekonomi masyarakat. 

Termasuk dalam realokasi ini adalah belanja perjalanan dinas yang menurut Sri Mulyani akan dipangkas paling tidak 50% dari anggaran awal Rp 43,7 triliun untuk diarahkan pada belanja prioritas. 

Baca Juga: Angka kematian akibat corona jadi 32 kasus, Jawa Barat tambah 6 kasus

“Perubahan belanja K/L ini kita fasilitasi secara cepat, tanpa perlu bertemu, dalam waktu kurang dari dua hari sehingga K/L bisa langsung melakukan adjustment,” tandas Menkeu. 

Selain APBN, Sri Mulyani juga mengidentifikasi realokasi APBD yang nilainya diperkirakan bisa mencapai Rp 56 triliun sampai Rp 59 triliun. Ini lebih tinggi dari anggaran TKDD yang telah diidentifikasi sebelumnya yaitu sebesar Rp 17,7 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×