Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan terima kasih kepada PBNU, PP Muhammadiyah dan organisasi masyarakat lain yang mengusulkan agar Pilkada 2020 ditunda dan mengutamakan kesehatan.
Namun demikian, kata Mahfud, Pilkada akan tetap dilaksanakan. Tetapi, dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
"Kami mengucapkan terima kasih pada seluruh lembaga-lembaga kesmasyarakatan, masyarakat sipil seperti ormas NU, Muhammadiyah dan lain-lain yang telah memberi saran agar Pilkada mengutamakan kesehatan," kata Mahfud usai rapat evaluasi kampanye Pilkada di kantor Kementerian Dalam Negeri, disiarkan melalui Instagram Kemendagri, Jumat (2/10).
Baca Juga: KPK beberkan potensi korupsi di bank pembangunan daerah
"Inti mengutamakan kesehatan itu kami ambil intinya. Tapi teknisnya Pilkada kita laksanakan, protokol kesehatan kita perketat," tuturnya.
Mahfud mengatakan, pihaknya menganggap usulan dari ormas dan berbagai LSM tentang penundaan Pilkada timbul dari niat yang tulus. Oleh karenanya, pemerintah menghargai usulan tersebut.
"Kami hargai itu untuk ikut berperang melawan Covid-19 demi keselamatan masyarakat dan kami ambil intinya untuk menyelamatkan masyarakat itu," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, yang paling penting dalam gelaran Pilkada adalah komitmen seluruh pihak terhadap disiplin protokol kesehatan. Ia pun mengaku telah menginstruksikan kepada Polri, TNI, Satpol PP dan aparat penegak hukum lain untuk tegas menegakkan disiplin protokol kesehatan Pilkada.
Penegakan disiplin protokol kesehatan dilakukan melalui 3 strategi, yakni mitigatif atau preventif, persuasif dan terakhir represif. Menurut Mahfud, aparat penegak hukum bakal mengutamakan tindakan preventif terkait hal ini.