kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Mahfud MD tak lihat ada politisasi kasus Anas


Senin, 13 Januari 2014 / 13:42 WIB
Mahfud MD tak lihat ada politisasi kasus Anas
ILUSTRASI. Distribusi dan penjualan sepeda motor Honda oleh anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JEMBER. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku tidak melihat ada politisasi dalam proses hukum yang menjerat mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Mahfud percaya tidak ada intervensi dari elite Partai Demokrat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kalau Demokrat bisa melindungi atau mendorong orang, Demokrat pasti melindungi Andi Malarangeng, pasti melindungi Angelina Sondakh, pasti melindungi Nazarudin. Tetapi tidak kan,” kata Mahfud di Jember, Jawa Timur, Senin (13/1).

Mahfud meminta agar hukum ditegakkan. Anas harus diadili, namun KPK juga harus bekerja secara profesional. “KPK harus ikut aturan hukum, jangan sampai seperti yang diisukan timnya Anas bahwa kasus itu dipolitisir dan sebagainya,” kata bakal capres dari PKB itu.

Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu menambahkan, KAHMI secara kelembagaan tidak akan ikut campur dalam kasus Anas. Sebelum Anas dijadikan tersangka, ucapnya, KAHMI sudah memutuskan persoalan korupsi merupakan urusan pribadi. Seperti diketahui, Anas pernah menjabat Ketua HMI.

Menurut Mahfud, pihaknya sebelumnya sudah membentuk tim pengacara untuk membela Anas. Namun, kata dia, tim hukum tersebut bukan untuk membela kasus korupsinya, tetapi untuk meluruskan penegakan hukum agar tidak dipolitisasi.

“Oleh sebab itu, kalau mau dipakai, ya dipakai, kalau nggak, ya nggak. Ternyata tidak dipakai, ” kata Mahfud.

Seperti diberitakan, pihak Anas kerap menuding ada intervensi dari elite Demokrat terhadap proses hukum kasus Anas. Para politisi Demokrat sudah membantahnya. Anas dituduh menerima gratifikasi dalam proyek Hambalang dan proyek-proyek lain. (Ahmad Winarno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×