Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Syamsul Azhar
"Pemotongan kedua, saat ini pun pemerintah secara terus-menerus sedang melakukan penyisiran dari budget mana lagi yang bisa dipangkas. Jadi, kami benar-benar mengantisipasi dampaknya akan cukup berat, pemerintah harus siap untuk melakukan pengetatan ikat pinggang," kata Febrio.
Berdasarkan pemaparan, pemerintah menghemat budget sebanyak Rp 190 triliun dari pemangkasan belanja negara. Adapun, Rp 95,7 triliun berasal dari penghematan belanja K/L, serta Rp 94,2 triliun berasal dari penghematan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Sementara itu, pemerintah berhasil mengumpulkan Rp 54,6 triliun yang berasal dari realokasi belanja. Adapun beberapa anggaran yang direalokasi dan dihemat oleh pemerintah adalah belanja barang perjalanan dinas, biaya rapat, honorarium, belanja non-operasional, serta belanja barang.
Asal tahu saja dalam Perpres 54/2020, anggaran Kementerian PUPR dipangkas sebesar Rp 24 triliun sehingga tahun 2020 ini hanya memiliki anggaran Rp 95,6 triliun.
Namun, sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, institusinya telah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 36,19 triliun atau sebesar 30,15% dari total alokasi anggaran Kementerian PUPR tahun 2020 sebesar Rp 120 triliun.
"Kendati dipangkas, tapi anggaran untuk proyek prioritas seperti Kawasan Pariwisata Strategis Nasional, PON XX dan Asrama di Papua, dan World Cup U-20 tahun 2021, serta padat karya tunai tidak dipangkas," ujar Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News