kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut: Tak ada kendala, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung sesuai rencana


Jumat, 30 November 2018 / 13:19 WIB
Luhut: Tak ada kendala, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung sesuai rencana
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan berjalan sesuai dengan rencana. Sejauh ini proyek tersebut tidak menemukan kendala.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, terkait pembebasan lahan proyek tersebut sudah mencapai 80%. Dengan demikian, pemerintah juga tengah berupaya agar pembangunan proyek ini juga terus dikebut. 

Dari sisi pembiayaan atau financing, Luhut menilai hal ini sudah selesai dan juga tidak ada masalah. "Saya rasa semua tidak ada masalah tidak ada perubahan dan akan berjalan sesuai dengan rencana kalender," kata Luhut saat bincang-bincang bersama wartawan di kantornya, Jumat (30/11).

Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu proyek besar yang digarap pemerintah era Jokowi-Jusuf Kalla. Catatan Kontan.co.id, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) KCIC baru akan menggeber pekerjaan konstruksi di tahun 2019. KCIC menargetkan progres konstruksinya akan mencapai 60% pada akhir tahun depan. Sementara keseluruhan proyek ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan 2021.

Pekerjaan fisik yang dilakukan saat ini ada di 34 titik. Konstruksi terutama difokuskan pada titik-titik kritis seperti struktur, tunnel, jembatan, dan subgrade. Disebut titik kritis karena nantinya akan bersinggungan dengan fasilitas dan penunjang infastruktur yang sudah ada sebelumnya.

Sebagian jalur kereta cepat ini akan dibangun di terowongan alias tunnel sepanjang 16,8 km. Nantinya, akan ada total 13 tunnel yang akan dibangun yang sebagian besar ada di wilayah Purwakarta dan satu terletak di wilayah Halim karena disana sudah ada proyek LRT dengan panjang 1,4 km. Tunnel terpanjang nanti akan mencapai 4,47 km di wilayah Walini.

Selain melewati terowongan, sepanjang 82,6 km lintasan kereta cepat ini akan dibuat melayang atau elevated. Lalu 19,2 km akan membelah bukit dan 23,58 km berupa embankment atau pematang.

Proyek ini dibangun oleh konsorsium tujuh perusahaan dengan nilai kontrak US$ 4,07 miliar di mana hanya satu kontraktor yang berasal dari Indonesia yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan porsi 30%. Selebihnya adalah perusahaan China. Dengan porsi lokal tersebut maka minimal 30% material proyek tersebut menggunakan produk WIKA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×