kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Luhut: Para Investor Jangan Segan Hubungi Saya Jika Kesulitan Melakukan Investasi


Selasa, 25 Januari 2022 / 17:48 WIB
Luhut: Para Investor Jangan Segan Hubungi Saya Jika Kesulitan Melakukan Investasi
ILUSTRASI. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta para investor tidak segan menghubungi dirinya jika menghadapi kesulitan saat melakukan investasi.

“Saya berharap rekan-rekan investor tidak segan menghubungi saya jika mengalami kesulitan dalam berinvestasi,” ungkapnya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (25/1).

Dari sisi regulasi, Luhut mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai aturan untuk mendongkrak investasi di dalam negeri. Salah satunya dengan menerbitkan UU Cipta Kerja. Implementasi UU Cipta Kerja ini akan memudahkan investasi dengan perizinan yang berbasis risiko.

Baca Juga: Luhut: PPKM Jawa-Bali Dilanjutkan, Aglomerasi Jabodetabek Terapkan Level 2

Selain itu, pemerintah akan terus menyiapkan skema insentif untuk menarik investasi baik dari pemodal dalam negeri maupun luar negeri. Insentif yang ditawarkan tersebut antara lain, pengurangan pajak penghasilan badan, kemudahan perizinan, dan insentif pembangunan kawasan industri.

Kemudian, Luhut juga mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk pemulihan dan transformasi ekonomi dalam negeri. Salah satunya dengan melakukan transformasi di sektor komoditas. Saat ini, pemerintah sedang membangun industri hilir dengan melarang ekspor bahan mentah, seperti nikel.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan melarang ekspor tembaga hingga timah. Hal tersebut dilakukan demi mengerek nilai tambah produk ekspor RI.

“Hilirisasi telah dilakukan pada sektor kelapa sawit untuk B20, bijih nikel yang diproses menjadi bahan besi baja, dan juga pengembangan bijih nikel yang sejalan dengan pengembangan kendaraan listrik yang menggunakan bijih nikel sebagai katode baterai listrik,” jelas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×