kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Luhut: Kepatuhan Membayar Pajak Masyarakat Indonesia Masih Sangat Rendah


Kamis, 09 Januari 2025 / 13:19 WIB
Luhut: Kepatuhan Membayar Pajak Masyarakat Indonesia Masih Sangat Rendah
ILUSTRASI. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut B Pandjaitan di Istana?Kepresidenan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan secara blak-blakan bahwa kepatuhan membayar pajak masyarakat Indonesia masih rendah.

Sebagai contoh, ia menyebut bahwa dari total nilai kepemilikan mobil dan sepeda motor yang mencapai lebih dari 100 juta unit lebih, tapi hanya sekitar 50% yang membayar pajak.

"Itu kita seperti contoh ya, ada mobil dan sepeda motor mungkin 100 juta lebih, yang bayar pajak cuma 50%. Jadi anda bisa bayangkan kepatuhan kita itu sangat rendah," ujar Luhut dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (9/1).

Untuk itu, Luhut mendukung penuh reformasi perpajakan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam meluncurkan Coretax System. 

Baca Juga: Luhut: Coretax System Bisa Menambah Penerimaan Rp 1.500 Triliun ke Kas Negara

Menurutnya, sistem tersebut dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak yang ujungnya juga akan menambah penerimaan negara sekitar Rp 1.500 triliun.

Dari potensi Rp 1.500 triliun, Luhut mengasumsikan sekitar Rp 1.200 triliun dapat dikumpulkan secara bertahap. Ia bilang, Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan arahan untuk mengalokasikan dana hasil pajak tersebut kepada sektor-sektor strategis seperti UMKM.

"Tadi Rp 1.500 triliun, kami asumsikan Rp 1.200 triliun bisa kami collect secara bertahap. Itu Presiden sudah memerintahkan akan terus nanti mengalokasikan kepada seperti UMKM untuk mendorong tadi, apa namanya itu, purchasing power daripada kelas menengah-bawah," pungkas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×