kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut harap UU Cipta Kerja dorong investasi di industri kelapa sawit


Kamis, 03 Desember 2020 / 15:59 WIB
Luhut harap UU Cipta Kerja dorong investasi di industri kelapa sawit
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, adanya Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satu langkah pemerintah untuk menarik investasi di Indonesia. Adanya Undang-Undang ini pun diharapkan dapat meningkatkan investasi di sektor kelapa sawit.

"Diharapkan investasi pada industri kelapa sawit, baik di hulu dan di hilir akan semakin meningkat dengan adanya UU Cipta Kerja dan aturan turunannya," ujar Luhut dalam  Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020 secara virtual, Kamis (3/12).

Dia mengatakan peningkatan investasi di sektor kelapa sawit lantaran UU Cipta Kerja turut mengatur tata kelola lahan dan perizinan, juga kemitraan dalam industri sawit. Ini diharapkan bisa menghadirkan kepastian dan kemudahan berusaha serta iklim usaha yang kondusif.

Luhut meyakini, adanya UU Cipta Kerja akan mampu mengubah iklim investasi dengan perubahan dan penyederhanaan atas 79 Undang-Undang. Apalagi menurutnya, selama ini kendala investasi di Indonesia adalah rumitnya perizinan usaha dan birokrasi.

Baca Juga: Moeldoko bicara soal pengganti Edhy Prabowo

Lebih lanjut Luhut mengatakan, peningkatan investasi di bidang kelapa sawit ini akan turut mendorong sumbangan industri kelapa sawit pada perekonomian nasional. Peranan ini mulai dari menciptakan lapangan kerja khususnya di luar Pulau Jawa hingga kontribusinya pada penciptaan nilai tambah perekonomian.

Luhut berpendapat, industri sawit telah menjadi salah satu kontributor utama devisa Indonesia juga tetap mendorong ekonomi Indonesia meski di tengah pandemi Covid-19.

"Industri kelapa sawit merupakan industri yang cukup stabil dan tidak terpengaruh secara signifikan, kita masih melihat ekspor minyak kelapa sawit Indonesia masih cukup tinggi, meskipun ada penurunan dibandingkan dengan tahun lalu," kata Luhut.

Luhut juga menyoroti kinerja ekspor minyak sawit Indonesia, dimana hingga September 2020, nilai ekspor minyak sawit sudah mencapai US$ 13,84 miliar.

Baca Juga: Luhut minta pemeriksaan Edhy Prabowo tak berlebihan, ini respons KPK

Melihat masih banyaknya kampanye negatif yang ditujukan kepada industri kelapa sawit, Luhut meminta semua pihak ikut berpartisipasi memerangi kampanye hitam tersebut. Apalagi dia melihat serangan tersebut datang dari dalam maupun dari luar negeri.

Namun, dia juga meminta agar industri kelapa sawit terus dikelola secara berkelanjutan.

"Kami yakin dengan pengelolaan yang berkelanjutan, industri kelapa sawit juga dapat berkontribusi dalam memitigasi perubahan iklim yang saat ini menjadi perhatian dunia," kata Luhut.

Selanjutnya: Menko Luhut minta investasi petrokimia digencarkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×