Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Indonesia menargetkan berhenti melakukan impor garam pada tahun 2020.
"2020 Indonesia tidak perlu impor garam," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat konferensi pers Rabu (18/10).
Luhut bilang untuk meningkatkan produksi garam, pemerintah akan menyediakan infrastruktur agar produksi lebih efisien. Selain itu PT Garam akan menyerap garam petani sebesar 400.000 ton dengan harga Rp 1.000 per kg.
Pembangunan infrasturktur pun sejalan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Guna meningkatkan produksi, KKP memberikan bantuan geoisolator. Bantuan tersebut akan membuat garam lebih cepat panen dengan hasil lebih maksimal.
"KKP telah memberikan bantuan kepada petambak garam geoisolator seluas 939,7 hektar (ha)," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di acara yang sama.
Selain itu pembangunan gudang penyinpanan juga dilakukan. Susi bilang KKP telah membangun 12 gudang yang digunakan untuk menyimpan garam.
Perluasan lahan garam pun akan dilakukan untuk meningkatkan produksi. Susi bilang akan ada perluasan lahan sebesar 3.945 ha. 3.720 ha berasal dari lahan bekas PT Panggung, sedangkan 225 ha sisanya lahan baru yang akan dikelola oleh PT Garam.
"Harapnnya bisa segera swasembada garam untuk garam konsumsi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News