kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.283   20,00   0,12%
  • IDX 7.943   15,72   0,20%
  • KOMPAS100 1.112   -0,95   -0,09%
  • LQ45 822   -6,94   -0,84%
  • ISSI 267   1,58   0,60%
  • IDX30 425   -4,02   -0,94%
  • IDXHIDIV20 494   -3,96   -0,80%
  • IDX80 124   -0,92   -0,73%
  • IDXV30 132   -0,74   -0,56%
  • IDXQ30 138   -1,26   -0,91%

Kementerian PU Lapor Bendungan Kedungombo Siap Pasok Air pada Musim Tanam 2025/2026


Selasa, 26 Agustus 2025 / 11:52 WIB
Kementerian PU Lapor Bendungan Kedungombo Siap Pasok Air pada Musim Tanam 2025/2026
ILUSTRASI. Warga memerhatikan aliran air Bendungan Irigasi. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/pd/17


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan pasokan air dari Bendungan Kedungombo siap mengairi lahan pertanian di Musim Tanam (MT) I Tahun 2025/2026 pada 1 September 2025.

Pemanfaatan bendungan yang berada di perbatasan Desa Rambat dan Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan Bendungan Kedungombo bagian integral dari sistem irigasi yang memastikan pasokan air tersalurkan secara efisien hingga ke lahan pertanian.

"Air yang dikelola dengan baik akan meningkatkan indeks pertanaman,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (26/8).

Baca Juga: Progres Pembangunan Bendungan Bulango Ulu oleh Hutama Karya Capai 87%

Dody menjelaskan, dari hasil koordinasi dan mempertimbangkan ketersediaan air, disepakati bahwa MT I Tahun 2025/2026 akan di mulai pada 1 September 2025, dengan rilis air untuk kebutuhan irigasi dan Luas Tambah Tanam (LTT) melalui Jaringan Irigasi Waduk Kedungombo  meliputi Kabupaten Grobogan, Kudus, Pati, Demak dan Jepara

Dia memerinci, air dari Waduk Kedungombo untuk kebutuhan air irigasi pada Masa Tanam 2025/2026 didasarkan pada rencana pola tanam dan rencana tata tanam yang telah disepakati sesuai kebutuhan sebesar 72.664 Hektare (ha), meliputi Daerah Irigasi (DI) Sidorejo dan pompanisasi (6.512 ha), DI Sidorejo Kiri/Lanang (1.900 ha).

Lalu, DI Sedadi dan pompanisasi (16.548 ha), Klambu Kiri dan LTT Demak (26.826 ha), DI Klambu Kanan dan Tambakromo(9.904 ha), DI Klambu Wilalung (7, 457 ha) dan PAT (3.517 ha)

"Pembagian air irigasi waktu permulaan MT 1 dan MT 2 pada sawah diatur sesuai jadwal rilis air irigasi dilakukan secara giliran setiap tahun oleh Dinas di tingkat pemerintah daerah, selanjutnya bekerja sama dengan Balai Pusdataru Seluna dan BBWS Pemali Juana," terangnya.

Baca Juga: Proyek Bendungan Dikebut demi Swasembada Pangan

Dody mengungkapkan, debit air dari bendungan ini cukup untuk mengairi lahan pertanian sesuai kesepakatan pola tanam antara petani, pemerintah daerah, dan Komisi Irigasi.

"Stok air dari Bendungan Kedungombo saat ini sebesar 472,39 juta meter kubik pada elevasi muka air 87,67 meter," ungkapnya.

Untuk diketahui, bendungan Kedungombo dibangun pada periode 1980–1991 dengan kapasitas tampung normal 561,2 juta m³ dan berpotensi mengairi daerah irigasi seluas 61.440 hektare yang tersebar di Kabupaten Grobogan meliputi DI Sidorejo (6.038 ha), DI Sidorejo Kiri/Lanang (1.900 ha), dan DI Sedadi (16.055 ha).

Berikutnya, Kabupaten Demak (DI Klambu Kiri 20.646 ha), Kabupaten Pati DI Klambu Kanan 9.348 ha), dan Kabupaten Kudus DI Klambu Wilalung 7.457 ha).

Selanjutnya: Produsen Mortar Unimix Bidik Kenaikan Pendapatan 200% Tahun Ini, Simak Strateginya

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Hari Ini Jatuh ke Bawah US$ 110.000, Pertama Kali sejak Maret 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×