kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEM UI prediksi BI tahan suku bunga acuan di 4,5%


Senin, 13 April 2020 / 14:38 WIB
LPEM UI prediksi BI tahan suku bunga acuan di 4,5%
ILUSTRASI. A security member walks as he patrols at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, January 17, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia menilai Bank Indonesia (BI) sebaiknya tetap menahan suku bunga acuan pada level 4,5% di April ini.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM UI Teuku Riefky dalam Seri Analisis Makroekonomi yang diterima Kontan.co.id, Senin (13/4), menilai, kondisi pasar keuangan mulai membaik memasuki bulan April.

Kondisi lebih terjaga terutama setelah BI dan OJK melakukan upaya intervensi dan relaksasi di pasar finansial yang cukup besar-besaran.

Baca Juga: Ekonom BNI proyeksikan neraca perdagangan Maret surplus US$ 3,12 miliar

Per 10 April, tingkat depresiasi rupiah relatif membaik menjadi 14% ytd sehingga nilai tukar menyentuh level di bawah Rp 16.000 per dolar AS akibat arus modal masuk yang konsisten sejak awal bulan.

Begitu juga dengan imbal hasil surat utang pemerintah yang perlahan menurun ke 8,2% dari titik tertingginya 8,37% untuk tenor 10 tahun.

“Apabila berfokus pada perkembangan terkini, kondisi pasar finansial sudah lebih baik ketimbang beberapa minggu lalu akibat dari respon cepat pemerintah. Dalam konferensi pers terakhir, BI juga memastikan telah memiliki  ‘amunisi' yang cukup dalam rangka memerangi krisis dan memenuhi tugasnya dalam menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar,” ujar Riefky.

Perjanjian “ Repo Line ” dengan bank sentral AS, lanjut dia, telah memberikan BI perangkat yang cukup untuk menangkal permasalahan likuiditas dolar AS.

Sewaktu- waktu jika depresiasi Rupiah dirasa terlalu tinggi, BI dapat melakukan stabilisasi dengan  menjual surat utang pemerintah AS ke bank sentralnya agar memperoleh tambahan dolar AS yang mengalami kelangkaan dengan fasilitas Repo Line.

Selanjutnya, penerbitan  global bonds  oleh pemerintah dalam denominasi dolar AS (USD bonds) yang direspon baik oleh pasar diprediksi dapat meningkatkan cadangan devisa BI hingga mencapai US$ 4,3 miliar.

Terutama di masa mendatang, apabila diperlukan, sebagaimana diatur dalam Perppu No.1 tahun 2020, BI dapat bertindak sebagai “ the last resort ” untuk menyerap surat utang pemerintah dengan membeli langsung di pasar perdana.

Baca Juga: Kegiatan investasi di Indonesia terindikasi menurun di triwulan I-2020

Namun secara gambaran besar, LPEM UI memandang Indonesia masih berada di tengah badai krisis dengan akhir periode pandemi Covid-19 yang belum terlihat dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, LPEM UI mengingatkan agar ke  depan pemerintah tetap perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Sebab, apabila mengambil langkah yang salah maka dapat merusak momentum positif yang telah dibangun sejauh ini.

"Dengan menimbang segala tren positif yang terjadi belakangan, kami melihat BI sebaiknya menahan suku bunga kebijakan di 4,5% bulan ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×