kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEM UI: Kombinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk tangkal perlambatan ekonomi


Kamis, 20 Februari 2020 / 21:18 WIB
LPEM UI: Kombinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk tangkal perlambatan ekonomi
ILUSTRASI. Foto areal suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mencapai 5,3 persen. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

Serupa dengan sektor perdagangan, perlambatan ekonomi China akibat virus Corona dapat menyebabkan perlambatan investasi langsung (FDI) China ke Indonesia.

"Dampaknya terhadap FDI akan terasa sekitar 1-2 kuartal ke depan walaupun porsi investasi langsung China terhadap investasi asing di Indonesia hanya sebesar 2%, cukup banyak investasi China juga datang melalui Singapura,” sambung Febrio.

Baca Juga: Jangan khawatir, pelemahan rupiah akibat penurunan suku bunga BI hanya sementara

Sementara di sektor pemerintah, turunnya aktivitas perdagangan global secara langsung dan tidak langsung akan mengurangi penerimaan pajak.

LPEM UI mengestimasi bahwa berlanjutnya aliran modal keluar akan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun dan 1-tahun saat ini masing-masing dari 6,6% dan 4,6% untuk naik sebesar 20-50 bps.

"Ini tentunya akan menambah biaya utang pemerintah. Karenanya, kebijakan fiskal harus dilaksanakan secara hati-hati dengan tetap menjaga defisit fiskal di sekitar 2,5%, tapi di bawah 3,0%, untuk 2020,” tandas Febrio.

Febrio memandang, besarnya dampak yang akan terjadi pada perekonomian sangat bergantung pada seberapa lama wabah Corona berlangsung dan seperti apa respon kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah maupun bank sentral.

Baca Juga: BI turunkan proyeksi pertumbuhan kredit Indonesia jadi hanya 9%-11% di 2020

Menurutnya, beberapa perubahan strategi pengeluaran pemerintah mestinya cukup membantu dalam menghadapi kondisi ini, seperti mempercepat belanja sosial dan penyaluran transfer ke daerah, untuk mendorong permintaan agregat dalam jangka pendek.

Di sisi lain, BI sesuai ekspektasi telah memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 4,75% bulan ini dan diharapkan terus memantau kebutuhan pelonggaran di bulan-bulan berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×