Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mengelola aset negara sebanyak 288 aset hingga 2021. Aset tersebut dalam bentuk properti yang sebagian besar terletak di Jakarta.
Selain itu terdapat pula dua aset kilang di Bontang dan Lhokseumawe serta satu aset kawasan berupa kawasan lapangan golf Ciperna, Jawa Barat. Aset kelolaan tersebut berada pada kondisi free and clear dan non-free and non-clear.
Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 70 aset properti berhasil dioptimalkan. Seabnayk 14 aset di antaranya digunakan untuk mendukung industri kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), seperti aset Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, aset di jalan Gereja Ayam Jakarta dan aset di Jalan Kolonel Sugiono Medan.
"Kita bisa memberikan dukungan atau bantuan kepada rekan-rekan UMKM, ada yang dipakai untuk jualan soto, ada yang dipakai untuk rumah makan kecil-kecilan, ada yang dipakai untuk pembuatan air minum dan lain sebagainya. Ini menarik, karena di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, kemampuan berusaha rekan-rekan UMKM perlu mendapatkan dukungan dari kita semua,” tutur Basuki saat membeberkan kinerja LMAN di 2021 dan 2022, Selasa (25/1).
Baca Juga: Alokasi Anggaran Pengadaan Tanah Proyek Strategis Nasional di 2022 Capai Rp 28,8 T
Ia mengatakan, LMAN juga telah melakukan kajian manfaat ekonomi dan sosial dari optimalisasi aset negara. Aset di Jalan Gereja Ayam Jakarta yang digunakan untuk mendukung bisnis kuliner serta aset Dhanadyaksa Cikini untuk mendukung pendidikan, merupakan dua aset yang dijadikan pilot project pengukuran manfaat sosial ekonomi di tahun 2021.
Pemanfaatan kedua aset tersebut dinilai berdampak pada pemberdayaan UMKM dan wirausaha, penciptaan lapangan kerja baru, mendorong kualitas dan kuantitas riset serta peningkatan indeks pembangunan manusia.
Basuki menambahkan, ke depannya optimalisasi aset negara akan diperkuat melalui peningkatan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP), inovasi platform layanan kerja sama optimalisasi aset negara melalui brand AESIA.
Kemudian, peningkatan perwujudan optimalisasi aset melalui berbagai manfaat ekonomi sosial, serta perluasan dan penguatan potensi kerja sama melalui skema arranger, yang akan membuka peluang bagi investor swasta untuk turut serta berkolaborasi dalam optimalisasi aset negara.
Baca Juga: Realisasi Pendanaan Lahan PSN di 2021 Capai Rp 22,86 Triliun, Terbesar Sejak 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News