kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Litbang Sin Po: Menunggu Lawan Prabowo di Pilpres 2024


Senin, 20 Juni 2022 / 16:34 WIB
Litbang Sin Po: Menunggu Lawan Prabowo di Pilpres 2024
ILUSTRASI. Kelapa Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah di depan mata. Sejumlah Ketua Umum Partai Politik sudah mulai sibuk menyiapkan diri sebagai calon presiden terbaik.

Hasil safari politik beberapa ketua umum parpol atau tokoh-tokoh politik nasional sejauh ini sudah menghasilkan beberapa peta koalisi.

Di antaranya, koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Semut Merah, terbaru, kunjungan Ketum PKB Muhaimin Iskandar ke Ketum Gerindra, Prabowo Subianto yang menghasilkan jargon koalisi “Kebangkitan Indonesia Raya”.

Disusul kemudian dengan Prabowo dikunjungi  oleh “Putra Mahkota Presiden Jokowi”, Gibran Rakabuming dan diajak menunggang kuda.

Baca Juga: Survei SMRC: Dukungan ke Prabowo dari Massa Nasdem Turun Drastis, Suara Ganjar Naik

Pertanyaannya, bagaimana sejatinya peta capres-capres yang berencana akan berlaga di pilpres 2024? Siapa yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket maju sebagai capres?

Kepala peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus menuturkan untuk menjawab dua pertanyaan di atas, maka ada dua variable penting yang bisa dijadikan patokan analisis jawaban.

Variabel pertama, secara elektabilitas, menurut hasil survei Litbang Sin Po yang dilakukan dalam rentang waktu 20 Mei 2022 – 3 Juni 2022, nama Prabowo Subianto memiliki elektabilitas paling tinggi diantara capres-capres yang lain.

Ketua Umum Partai Gerindra ini memiliki elektabilitas sebesar 28,1%.  Disusul Ganjar Pranowo sebesar 19,4%, Anies Baswedan 14,7%.

Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 5,9%, Ridwan Kamil sebesar 4,5%, Sandiaga S Uno sebesar 2,8%, Puan Maharani 2,5%, Muhaimin Iskandar 1,4%, Susi Pudjiastuti 1,3%, Erick Tohir 0,8%, Yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab/rahasia dan belum memutuskan sebesar 18,7%.

Pengumpulan data survei ini dilakukan dalam rentang waktu 20 Mei 2022 – 3 Juni 2022. Dengan metode sampling: multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95,0%. Jumlah sample survei sebanyak 1.200 responden.

Variabel kedua, jika dilihat dalam permutasi threshold capres 20% terhadap komposisi kursi parpol-parpol di DPR RI (jumlahnya 9 parpol), maka pasangan capres-cawapres yang bisa muncul berkontestasi  di pilpres 2024 maksimal ada 4 pasang.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Temui Prabowo, Pemilu Tinggal Setahun Lagi

Pertanyaannya, dari komposisi 4 pasang yang bisa terjadi ini, siapa yang paling berpeluang untuk mendapatkan tiket capres dari sekian nama-nama capres yang sudah sering disebut?

“Saat ini, setidaknya ada 10 nama yang muncul di publik yang akan menjadi calon presiden, diantaranya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies  R Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga S Uno, Puan Maharani, Erick Tohir, Airlangga Hartarto dan Susi Pudjiastuti,”papar Syahrial dalam keterangannya, Senin (20/6).

Dari 10 nama tersebut di atas, nama Prabowo Subianto memiliki peluang paling tinggi untuk bisa mendapatkan tiket capres. Karena, saat ini, Prabowo Subianto yang menjadi Ketua Umum Partai Gerindra, hanya membutuhkan satu saja teman koalisi parpol-parpol berkursi di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket capres, kecuali dengan PPP.

Dengan pengalaman politik dan kemampuan Prabowo Subianto di kancah politik nasional, sepertinya pria yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan ini tidak akan terlalu kesulitan untuk mencari satu teman koalisi.

Dari analisis dua variable di atas, bisa disimpulkan bahwa sejatinya Prabowo Subianto saat ini menjadi capres yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket capres sekaligus bisa memenangi kontestasi pilpres di pemilu 2024.

Saat ini, Prabowo Subianto hanya perlu menunggu siapa yang akan menjadi kompetitornya di 2024 nanti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×