Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatkan pengembangan riset di Indonesia masih belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah pengembangan riset yang terpisah-pisah di sejumlah institusi dan lembaga.
"Masalah itu karena komponen masih terpisah di banyak tempat," ujar Tri saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/2).
Tri menjelaskan, beberapa komponen tersebut antara lain seperti Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan anggaran. Tercecernya anggaran membuat hal itu terlihat kecil.
Menurut Tri, anggaran yang dialokasikan untuk riset tidaklah kecil. Anggaran LIPI dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 1,5 triliun.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengungkapkan dana riset Indonesia mencapai Rp 26 triliun. Guna mengoptimalkan penggunaan anggaran tersebut, pemerintah sedang menyiapkan lembaga besar yang akan menaungi riset.
LIPI pun masih menunggu realisasi dari pembentukkan lembaga tersebut. "Kami juga masih menunggu, karena itu adalah keputusan tertinggi, yaitu dari Presiden," terang Tri.
Pembentukkan lembaga besar terkait riset tersebut akan berdampak pada LIPI sebagai salah satu lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang). Namun, Tri bilang LIPI akan siap menjalankan kebijakan yang akan ditetapkan terkait Litbang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News