Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai, adalah kebodohan besar jika Partai PDI Perjuangan tidak mengusung Joko Widodo sebagai Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Penilaian itu diungkapkan Ikrar dalam diskusi “Menimbang Capres Sipil atau Militer pada Pemilu 2014,” di Kantor Indonesian Human Right Monitor (Imparsial), Jakarta, Rabu (17/7).
Menurutnya, dari survey yang dilakukan LIPI, hanya Jokowi yang sanggup mengalahkan sejumlah kandidat capres dari kalangan militer dalam Pilpres 2014.
Ikrar mengkritik sikap PDIP jika masih tetap ngotot memajukan Megawati Soekarnoputri sebagai kandidat capres 2014. "Sebab dari riset yang kami lakukan, Megawati itu mau dipasangkan dengan siapa pun, peluangnya tetap sulit," kata Ikrar.
Ikrar bahkan berkeyakinan jika PDIP tidak memanfaatkan potensi besar Jokowi dalam Pilpres 2014, hal ini akan menjadi kebodohan terbesar yang dilakukan PDIP. "Ini akan menjadi kebodohan yang sulit untuk dilupakan kalau PDIP tidak mengambil peluang itu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, LIPI melansir hasil survey calon Presiden menjelang Pemilu 2014. Dari hasil survey ini, Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mempunyai tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi dibandingkan kandidat lain.
Sependapat, Kepala P2P LIPI, Syamsudin Haris mengatakan, survey menunjukkan elektabilitas Jokowi secara konsisten berada di peringkat atas daftar tokoh terkuat dalam bursa capres 2014.
Dari 11 nama kandidat yang disurvey, nama Jokowi bertengger di urutan pertama dengan 22,6%. Disusul posisi kedua Prabowo Subianto dengan 14,2%. Posisi ketiga ditempati Aburizal Bakrie dengan 9,4%. Posisi keempat ditempati Megawati Soekarnoputri 9,3%. Posisi kelima ditempati Jusuf Kalla dengan 4,2%. Posisi Keenam ditempati Rhoma Irama dengan 3,5%.
Posisi Ketujuh ditempati Wiranto dengan 3,4%. Posisi Kedelapan ditempati Mahfud MD dengan 1,9%.
Posisi Kesembilan ditempati Hatta Rajasa dengan 1,2%. Posisi Kesepuluh, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan 1,2%. Posisi Kesebelas ditempati Surya Paloh dengan 1,2%.
Survei LIPI ini dilakukan dilakukan pada 10-31 Mei 2013 atas 1.799 warga negara yang telah memiliki hak pilih atau sudah menikah.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Responden diambil berdasarkan multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 2,31 % pada tingkat kepercayaan 95 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News