kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Keputusan Capres PDIP tunggu keputusan Megawati


Senin, 08 Juli 2013 / 15:34 WIB
Keputusan Capres PDIP tunggu keputusan Megawati
ILUSTRASI. Ikan Dori Kuah Tom Yum ala Thailand (The Spruce Eats)


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Puan Maharani, menegaskan keputusan siapa yang akan menjadi kandidat Presiden yang diusung PDIP harus melalui keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, aturan itu adalah Keputusan Rakernas PDIP.

Ketika ditemui Kontan seusai pelantikan Ketua MPR baru di Gedung MPR, Senin (8/7), Puan menegaskan, keputusan untuk menetapkan siapa capres dan cawapres yang akan diusung PDIP Perjuangan akan diambil oleh Megawati selaku Ketua Umum. Menurut Puan, aturan ini adalah hasil Rakernas PDIP di Bandung.

Itu sebabnya, kata dia, hingga kini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih tetap sebagai Kader PDIP. Sehingga, Jokowi wajib untuk mematuhi keputusan Rakernas PDIP tersebut. "Jadi meskipun elektabilitasnya tinggi, tetap harus mendapatkan penunjukan dari Ibu Mega," kata Puan.

Wanita yang juga Cucu Bung Karno tersebut mengaku tak tahu kapan Megawati akan mengambil keputusan mengenai kandidat Capres PDIP dalam Pilpres 2014. "Walau demikian, tingginya hasil survey saya kira akan menjadi salah satu referensi yang digunakan dalam mengambil keputusan," ujar Puan.

Menyangkut rumor adanya tawaran dari Partai Demokrat untuk mengikuti Konvensi Capres, Puan mengingatkan Jokowi untuk tetap mengingat dirinya sebagai Kader PDIP. Oleh sebab itulah, Puan menegaskan bahwa kemungkinan Jokowi mengikuti Konvensi Capres dari Partai lain bisa saja ada. "Tetapi tetap harus melalui Ibu Mega, apakah diizinkan atau tidak," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melansir hasil survey calon presiden menjelang Pemilu 2014. Dalam hasil survey ini, Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mempunyai tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang tertinggi dibandingkan kandidat lain.

Kepala P2P LIPI Syamsudin Haris, mengatakan survey menunjukkan elektabilitas Jokowi secara konsisten berada di peringkat atas daftar tokok terkuat dalam bursa capres 2014. Dari 11 nama kandidat yang disurvey, nama Jokowi bertengger di urutan pertama dengan 22,6%.

Disusul posisi kedua Prabowo Subianto dengan 14,2%. Posisi ketiga ditempati Aburizal Bakrie dengan 9,4%. Posisi keempat ditempati Megawati Soekarnoputri 9,3%. Posisi kelima ditempati Jusuf Kalla dengan 4,2%.

Survey LIPI ini dilakukan dilakukan pada 10-31 Mei 2013 atas 1799 warga negara yang telah memiliki hak pilih atau sudah menikah. Survey dilakukan dengan wawancara tatap muka. Responden diambil berdasarkan multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 2,31 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×