kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi tak masuk daftar, Prabowo teratas


Jumat, 01 Maret 2013 / 07:03 WIB
Jokowi tak masuk daftar, Prabowo teratas
ILUSTRASI. Cek kurs dollar rupiah di BRI jelang tengah hari ini, Jumat 15 Oktober 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/09/2021.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Menjelang Pemilu 2014, lembaga survei yang merilis hasil polling mengenai calon presiden (capres) maupun elektabilitas partai politik semakin marak. Kali ini, hasil jajak pendapat publik untukĀ  capres 2014 yang diadakan oleh National Leadership Center (NLC) bersama lembaga riset asal Inggris, Taylor Nelson Sofres (TNS), menempatkan Prabowo Subianto di peringkat atas.

Dukungan suara yang dikantongi Prabowo melesat meninggalkan calon lainnya, seperti Megawati Soekarno Putri, Jusuf Kalla (JK), Aburizal Bakrie (Ical), dan Wiranto (lihat infografis). Namun, survei NLC tidak memasukkan nama Joko Widodo (Jokowi) yang dalam hasil polling Lembaga Survei Jakarta (LSJ) paling diminati masyarakat, disusul Prabowo di urutan kedua bila pemilu digelar saat ini.

Presiden Direktur NLC, Taufik Bahaudin mengatakan, 10 tokoh yang dipilih memang sudah positif atau tidak keberatan menjadi capres. "Jokowi yang populer di sejumlah lembaga survei dan menempati peringkat teratas tidak diikutsertakan dalam jajak pendapat," katanya, Kamis (28/2).

Pertimbangan Jokowi tidak ada di daftar adalah yang bersangkutan menyatakan tidak bersedia menjadi capres pada pemilu mendatang. Menurut Taufik, jika nama Jokowi ada dalam daftar, mungkin hasil survei akan beda lagi.
Alasan publik memilih Prabowo mencerminkan antitesis dari keadaan saat ini. Publik merindukan sosok pemimpin yang tegas, bisa mengembalikan wibawa Indonesia sebagai bangsa terhormat.

Yang menarik, publik lebih memilih JK ketimbang Ical dan Wiranto yang sudah punya kendaraan politik. "Ini membuktikan jika suka, masyarakat akan memilih figur itu. Jadi, rasionalitas soal kedua," terang Taufik.

NLC juga merlis hasil survei elektabilitas 10 parpol peserta Pemilu 2014. Hasilnya, partai binaan Prabowo ini sama memuncaki hasil jajak pendapat tersebut, disusul PDIP dan Partai Golkar. Sedangkan, dalam jajak pendapat LSJ, elektabilitas Golkar tertinggi, lalu PDIP dan Gerinda di posisi ketiga. Taufik bilang, Gerinda mendapat dukungan terbanyak, lantaran relatif tidak terkena gonjang-ganjing kasus politik maupun hukum yang hampir dialami semua parpol yang ada saat ini.

Wakil Sekretaris JenderalĀ  Partai Gerindra, Anwar Ende, bersyukur atas hasil survei NLC. Dia menyatakan Gerindra tak akan terlena. "Semoga ini bukan upaya meninabobokan kami sebagai partai," ujarnya.
Fahriyadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×