Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kajian ilmiah mendalam terhadap produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) didorong. Sehingga, kajian LIPI tersebut dapat menjadi solusi terhadap pro dan kontra keberadaan produk tembakau alternatif di Indonesia.
Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tikki Pangestu menyatakan, LIPI merupakan lembaga independen dan terpercaya di Indonesia yang tepat untuk melakukan kajian ilmiah yang mendalam mengenai produk tembakau alternatif.
Baca Juga: Jumlah kiriman cerutu bebas cukai dibatasi per akhir Januari, maksimal 5 batang
Nantinya, hasil kajian dari LIPI dapat dijadikan landasan bagi pembuat kebijakan dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat regulasi yang sesuai dengan profil risiko dari produk tembakau alternatif.
“Melakukan musyawarah untuk mencari titik temu terhadap masalah ini tampaknya susah. Salah satu cara adalah menunjuk satu organisasi independen dan mencari bukti ilmiahnya untuk menemukan keseimbangan dari faktor-faktor kesehatan. Misalnya LIPI sebagai organisasi independen yang harus ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo,” katanya.
Baca Juga: Penjualan rokok elektrik belum terdampak mahalnya harga rokok konvensional
Tikki melanjutkan Indonesia masih minim akan kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif. Padahal, di sejumlah negara maju, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, digunakan sebagai solusi untuk mengurangi angka perokok.
“Kita juga harus adil pada perokok dewasa yang mau berhenti merokok, ini merupakan hak asasi manusia. Produk tembakau alternatif dapat menjadi solusi bagi perokok yang masih ingin terus menggunakan produk tembakau untuk beralih ke produk yang lebih rendah risikonya daripada rokok,” ucap Tikki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News