kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lembaga Pendidikan Thailand Terkesan dengan Program Prakerja, Ini Alasannya


Jumat, 27 Oktober 2023 / 12:51 WIB
Lembaga Pendidikan Thailand Terkesan dengan Program Prakerja, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Lembaga bidang pendidikan Thailand, The Equitable Education Fund (EEF) study visit perihal kartu prakerja


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga bidang pendidikan Thailand The Equitable Education Fund (EEF) terkesan dengan yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja karena dapat mempertemukan kebutuhan industri dengan meningkatkan kompetensi angkatan kerja melalui pelatihan.

Prakerja menjadi inspirasi EEF untuk mengembangkan program di Negeri Gajah Putih itu.

Prakerja dinilai telah memberikan akses yang baik ke pesertanya dengan membantu mereka memperoleh keterampilan, keterampilan ulang, dan peningkatan keterampilan (skilling, reskilling, dan upskilling).

Saat ini, Thailand sedang mengembangkan program yang memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan bagi angkatan mudanya.

Sepak terjang Prakerja yang sudah dikenal luas di dunia internasional dalam memberikan pelatihan peningkatan keahlian, membuat EEF datang ke Indonesia untuk belajar dari Prakerja.

Baca Juga: Bersama Prakerja, Bukalapak &Rumah Siap Kerja Tingkatkan Kapabilitas Pekerja

Director Office of Innovation for Learning Opportunity EFF Thantida Wongprasong ditemui di kantor Prakerja, Jakarta, mengatakan Prakerja menjadi inspirasi EEF untuk meningkatkan keterampilan sektor informal di Thailand yang jumlahnya mencapai sekitar 20 juta orang.

"Indonesia memiliki tantangan dalam hal jumlah penduduk. Jadi menurutku ini sesuatu inspirasi. Sebesar Indonesia bisa mencapainya. Di Thailand populasinya lebih sedikit. Saya pikir jika kita menggunakan model Prakerja kita bisa mencapainya juga dalam hal reskilling bagi sektor informal," ujar Thantida dalam keterangan resminya, Jumat (27/10).

Penasihat EEF, Supakorn Buasai menilai Prakerja merupakan inovasi yang sangat baik. Selama dua hari ini, EEF mempelajari banyak hal dari Prakerja.

"Pada sesi pertama Prakerja membagikan insight, pemikiran di balik operasi prakerja ini. Operasinya berdasarkan latar belakang ekonomi dan Prakerja ingin memperbaikinya," tuturnya.

Dan Prakerja, kata Supakorn, berhasil mencocokkan antara kebutuhan perusahaan terhadap pekerja dengan keterampilan yang baik.

Baca Juga: Terakhir Di Tahun 2023, Daftar Prakerja Gelombang 62 Di Prakerja.go.id

Salah satu delegasi Thailand, Artificial Intelligence Specialist, Korakot Chaovavanich menilai kemitraan pemerintah dan swasta menjadi kunci kesuksesan program inovatif ini.

"Saya senang dengan bagaimana platform ini bekerja," ucapnya.

Dalam studi banding ini, delegasi EEF mendapatkan presentasi berbagai materi selama dua hari, seperti teknologi, operasional, ekosistem, monitoring dan evaluasi, serta penganggaran.

Setelah sesi di kantor Prakerja, di hari ketiga delegasi juga berkesempatan mengunjungi beberapa mitra Prakerja seperti lembaga pelatihan Skill Academy, digital platform Kariermu, dan mitra pembayaran DANA.

Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Ruangguru, Iman Usman mengatakan EEF datang untuk belajar bagaimana menerapkan konsep pembelajaran sepanjang hidup atau lifelong learning seperti yang digaungkan oleh UNESCO melalui Pemerintah Indonesia dan Prakerja.

Baca Juga: Arkademi Optimistis Turut Bantu 130 Juta Angkatan Kerja Tingkatkan Daya Saing

"Mereka datang untuk belajar bagaimana mengembangkan konten, produksinya seperti apa, pengaplikasian sistem hingga tentang kerja sama dengan pemerintah," tuturnya.

Ia menambahkan yang juga menjadi perhatian EEF adalah bagaimana meningkatkan keterampilan angkatan kerja.

"Sebenarnya isu skilling itu tidak hanya di Indonesia saja, tapi ternyata di Thailand juga. Ini menarik, justru mereka belajar banyak dari kita bagaimana kita mengembangkan program skilling, mereka cukup terbuka untuk belajar tidak hanya sekedar berkunjung," ucapnya.

Kunjungan EEF Thailand itu menjadi suatu kebanggaan buat Indonesia, di mana Program Kartu Prakerja memberikan inspirasi serta peluang replikasi di negara lain untuk dikembangkan.

"Buat kita kunjungan ini menyenangkan karena negara lain melihat apa yang kita lakukan, mereka melihat mungkin ada peluang replikasi di konteks mereka. Apabila mereka melakukan lebih baik lagi, itu juga jadi kebanggaan buat kita," ujar Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Prihadi.

Ia menekankan menjaga kepatuhan terhadap standar pelatihan sangat penting. Lembaga yang masuk dalam ekosistem harus sudah dikurasi agar memenuhi standar.

"Prinsip dibalik Prakerja itu yang tidak boleh berubah yaitu empati, sehingga ada value yang sampai ke user. Value bicara outcome dan impact, dia (peserta) mendapatkan pelatihan, lalu bisa menggunakan hasil pelatihannya untuk lebih produktif," ucapnya.

Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Punya 3 Modal Besar untuk Menjadi Negara Maju

Ia menilai kunjungan EEF ke Prakerja tidak lepas dari keinginannya untuk menjadi negara maju, sama seperti Indonesia. Atas dasar itu mereka datang ke Indonesia untuk belajar meningkatkan skill untuk sektor informalnya.

EEF adalah lembaga yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Berkeadilan Thailand pada 2018. Lembaga ini dibikin untuk memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan anak-anak dan pemuda Thailand yang membutuhkan.

Tujuan utamanya adalah mengurangi kesenjangan pendidikan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.

EEF berada langsung di bawah perdana menteri Thailand dan dipimpin oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk kabinet yang berasal dari berbagai sektor.

Antara lain Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pembangunan Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan Publik.

Lembaga ini mengakselerasi reformasi pendidikan dengan menargetkan anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Setiap tahunnya EEF menyalurkan bantuan keuangan dan beasiswa kepada lebih dari 1 juta anak, termasuk juga membantu lebih dari seribu sekolah dan institusi pendidikan di wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×