Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Ia menekankan menjaga kepatuhan terhadap standar pelatihan sangat penting. Lembaga yang masuk dalam ekosistem harus sudah dikurasi agar memenuhi standar.
"Prinsip dibalik Prakerja itu yang tidak boleh berubah yaitu empati, sehingga ada value yang sampai ke user. Value bicara outcome dan impact, dia (peserta) mendapatkan pelatihan, lalu bisa menggunakan hasil pelatihannya untuk lebih produktif," ucapnya.
Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Punya 3 Modal Besar untuk Menjadi Negara Maju
Ia menilai kunjungan EEF ke Prakerja tidak lepas dari keinginannya untuk menjadi negara maju, sama seperti Indonesia. Atas dasar itu mereka datang ke Indonesia untuk belajar meningkatkan skill untuk sektor informalnya.
EEF adalah lembaga yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Berkeadilan Thailand pada 2018. Lembaga ini dibikin untuk memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan anak-anak dan pemuda Thailand yang membutuhkan.
Tujuan utamanya adalah mengurangi kesenjangan pendidikan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.
EEF berada langsung di bawah perdana menteri Thailand dan dipimpin oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk kabinet yang berasal dari berbagai sektor.
Antara lain Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pembangunan Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan Publik.
Lembaga ini mengakselerasi reformasi pendidikan dengan menargetkan anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Setiap tahunnya EEF menyalurkan bantuan keuangan dan beasiswa kepada lebih dari 1 juta anak, termasuk juga membantu lebih dari seribu sekolah dan institusi pendidikan di wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News