kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,45   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,80   -2,33%
  • LQ45 816   -17,43   -2,09%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,71   -2,28%
  • IDXHIDIV20 503   -10,10   -1,97%
  • IDX80 118   -2,73   -2,25%
  • IDXV30 125   -2,34   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,65   -1,87%

Jokowi Inisiasi Program Prakerja dengan Memanfaatkan Teknologi


Rabu, 05 Juli 2023 / 16:07 WIB
Jokowi Inisiasi Program Prakerja dengan Memanfaatkan Teknologi
ILUSTRASI. Siapkan Bonus Demografi, Jokowi Inisiasi Program Prakerja dengan Memanfaatkan Teknologi


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BALI. Tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dimana komposisi usia penduduk produktif berjumlah sangat besar. 

Presiden Joko Widodo mengatakan bonus demografi hanya akan terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Menurutnya hal ini bisa menjadi peluang tapi juga bisa menjadi bencana jika Pemerintah tidak bisa mengelola dengan baik. 

"Untuk menjawab tantangan tersebut, kami menginisiasi program pelatihan Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi. Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada batasan," ujar Jokowi dalam Konferensi Infkusif Sepanjang Hayat (ILLC) di Bali, Rabu (5/7). 

Baca Juga: Pemerintah: Banyak Pekerja Usia 40 Tahun Sulit Beradaptasi Bekerja Karena Skill Usang

Menurutnya prorgam kartu prakerja dengan memanfaatkan teknologi bisa dijadikan solusi untuk menjawab tantangan bonus demografi. Di mana program pelatihan prakerja diberikan pada masyarakat yag utamanya masih berusia produktif untuk bekerja. 

Pembekalan dan peningkatan skill menjadi penting. Untuk itu pihaknya juga mendukung pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning yang diinisiasi oleh Program Kartu Prakerja dan Unesco karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dampak lebih besarnya dapat memberikan kemajuan terhadap sebuah negara. 

Ia mengatakan dalam mengelola bonus demogradi tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dibutuhkan kerja sama, kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan juga masyarakat. 

Agar terjadi percepatan bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Semua pihak juga harus bisa meyakinkan anak-anak muda khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk menjadi a lifelong learner. 

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Berlanjut Hingga Tahun Depan

"Kita sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu tidak mengenal batas usia dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Untuk itu lifelong learning adalah realita bukan sekedar narasi atau aspirasi," papar Jokowi. 

"(Gen Z dan Gen Alfa bisa) menjadi pembelajar seumur hidup agar kualitas hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," tutup Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×