Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pemerintah menerbitkan kembali ORI seri ORI012 dan membuka masa penawaran mulai 21 September hingga 15 Oktober 2015.
Pada penerbitan kali ini, kupon yield yang ditawarkan sebesar 9%% dengan tenor 3 tahun.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan proses penerbitan ORI seri 012 dimulai pada awal April 2015 dengan proses pengadaan jasa agen penjual.
Untuk 2015 ini, pemerintah memilih 21 agen penjual yang di antaranya adalah PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Danamon Tbk.
"Untuk yang 2015 ini target indikatifnya Rp 20 trilun," ujarnya, Senin (21/9).
Apabila ada permintaan yang tinggi, menurut Robert, pemerintah bisa melakukan upsize hingga Rp 25 triliun.
Sebelumnya pada penerbitan ORI tahun lalu yaitu seri 011 pun pemerintah melakukan upsize.
Target ORI seri 011 adalah Rp 20 triliun dan total volume pemesanan mencapai Rp 21,34 triliun sehingga pemerintah menetapkan hasil penjualan dan penjatahan ORI 011 sebesar Rp 21,22 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan minimum pemesanan ORI 012 adalah Rp 5 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Harapannya, adanya ORI yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia secara individu ini bisa memperluas investor domestik.
"Risiko (ORI) lebih rendah dibanding masuk ke bursa saham," terangnya.
Adapun minimum holding period ORI 012 adalah 2 bulan, berbeda dengan penerbitan sebelumnya yang hanya 1 bulan. Artinya, ORI 012 ini baru bisa diperdagangkan setelah melewati periode 2 bulan sejak diumumkan yaitu 15 Desember 2015.
Tanggal jatuh tempo ORI 012 adalah 15 Oktober 2018 (tenor 3 tahun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News