kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lawan isu boikot, WWF dorong peritel berkomitmen sawit berkelanjutan


Senin, 20 Januari 2020 / 15:50 WIB
Lawan isu boikot, WWF dorong peritel berkomitmen sawit berkelanjutan
ILUSTRASI. Hamparan perkebunan kelapa sawit terlihat dari ketinggian di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (11/10).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Hasil Scorecard ini tidak terlalu menggembirakan pada penilaian penggunaan kelapa sawit bersertifikasi berkelanjutan (CSPO) dalam rantai pasok. Kurang dari setengah yang menggunakan 100% CSPO dan hanya seperempat dari perusahaan yang sudah memiliki kebijakan yang mewajibkan pemasok mereka menjadi bagian mendukung terjaganya kelestarian hutan dan alam.

Terdapat seperempat perusahaan yang WWF nilai bahkan belum menunjukkan komitmennya sama sekali untuk menggunakan sawit berkelanjutan, termasuk perusahaan perusahaan besar dari Asia. Sehingga, terlihat pasar Asia masih tertinggal dalam membeli dan memperdagangkan kelapa sawit yang keberlanjutan.

Di Indonesia, Direktur Kebijakan dan Advokasi WWF-Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, dukungan peritel dan produsen makanan terhadap pengadaan kelapa sawit berkelanjutan perlu ditingkatkan. "Partisipasi aktif pelaku industri ritel akan berdampak positif bagi pemenuhan hak konsumen dalam mendapatkan opsi membeli produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," katanya dalam siaran pers, Senin (20/1).

Baca Juga: Pemerintah bentuk tim pelaksanaan Inpres rencana aksi nasional sawit berkelanjutan

Ahold Delhaize dengan nama Superindo telah berinisiatif untuk memastikan house brand produk minyak goreng mereka berasal dari rantai pasok yang tidak terlibat dalam praktik ilegal maupun merusak lingkungan. "Kepemimpinan seperti ini yang WWF-Indonesia harapkan bisa menjadi pemicu pelaku bisnis lainnya untuk melakukan hal serupa,” ujar Aditya.

Oleh karena itu, isu boikot yang sering didengungkan harus dihadapi dengan mengedepankan kelapa sawit Indonesia telah diproduksi secara lestari dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dan justru, membawa kesejahteraan dan perlindungan bagi hutan alam yang masih tersisa.

Ke depan, Aditye menyatakan, kelapa sawit berkelanjutan didorong untuk menjadi sebuah norma baru di dalam sektor industri ritel Indonesia. Itu sebabnya, scorecard global ini akan baik sekali untuk diadopsi di tingkat nasional sebagai acuan untuk menyusun strategi perbaikan kinerja dan tata kelola usaha menuju berkelanjutan.

Baca Juga: Jokowi teken inpres rencana aksi nasional perkebunan kelapa sawit berkelanjutan

Lebih dari itu, produsen dan peritel yang menjamin produk-produknya menggunakan sawit berkelanjutan menjadikan diferensiasi dari perusahaan sejenis dan dapat memenangkan kompetisi di hati konsumen.

“Kabar baiknya adalah tahun 2020 merupakan peluang yang bagus bagi perusahaan untuk bergabung dengan para pembuat kebijakan dan konsumen untuk berkomitmen pada penggunaan kelapa sawit yang tidak lagi membahayakan alam atau hutan” kata Elizabeth Clarke, WWF Palm Oil Global Lead.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×