kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laut China Selatan berpotensi memanas, Moeldoko: Netral adalah posisi yang baik


Sabtu, 20 Juni 2020 / 19:38 WIB
Laut China Selatan berpotensi memanas, Moeldoko: Netral adalah posisi yang baik
ILUSTRASI. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah resmi meluncurkan situs Kartu Prakerja yang diharapkan dapat memba


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi di Laut China Selatan berpotensi semakin panas setelah Amerika Serikat (AS) memasang tiga kapal induk di kawasan tersebut.

Tak hanya itu, tiga hari lalu, kedua belah armada perang dari China dan Amerika juga dikabarkan hanya berjarak 100 meter.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko mengatakan bahwa Indonesia harus berada di posisi netral.

Baca Juga: Mengapa RI tolak mentah-mentah ajakan berunding China soal Laut China Selatan?

"Saya berpandangan bahwa posisi netral adalah posisi yang sangat baik. Kita bisa menyebut Indonesia sebagai gadis cantik, di mana menjadi rebutan antara dua penguasa besar. Kemudian, posisi Indonesia di ASEAN merupakan menjadi posisi center karena satu-satunya negara yang di ASEAN memiliki posisi yang cukup netral antara Amerika dan China," tutur Moeldoko saat Webinar PYC, Sabtu (20/6/2020).

Mantan Panglima TNI tersebut juga menyarankan agar posisi tersebut dapat dipertahankan karena akan sangat menguntungkan.

"Apabila terjadi sesuatu di Laut China Selatan, maka kalau kita lihat kebutuhan logistik dalam sebuah pertempuran atau peperangan itu luar biasa besarnya. Untuk itu kita harus bisa mengambil keuntungan dari situasi itu. Tetapi kita akan kehilangan kesempatan apabila kita pada posisi yang tidak netral," ungkapnya.

Untuk melihat dampak apa yang terjadi jika pecah perang di Laut China Selatan, Moeldoko menyebut harus ada analisi lebih dalam.

Baca Juga: AS kirim 3 kapal induk hadapi China, RI siagakan 3 kapal perang di Laut China Selatan

Kemudian menyoal investasi, posisi netral dari Indonesia diprediksi mampu menarik investor lebih banyak dari kedua belah pihak.

"Kalau kita melihat dari posisi investasi, di antara China dan Amerika, posisi Indonesia ini akan menguntungkan. Mana kalau kita berada di tengah, di antara kedua negara ini, kita bisa mendapatkan investasi dari kedua-duanya," terang Moeldoko. (Lita febriani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Laut China Selatan Memanas, Moeldoko : Indonesia Harus Netral,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×